Kendari (ANTARA) - Sehari Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari 2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bagi 22 wartawan Kendari dari berbagai media pada 10-11 Februari 2022.
Penyelenggaraan UKW tersebut merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perum LKBN Antara sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Akhmad Munir saat membuka UKW tersebut menyatakan bahwa Kantor Berita Antara sebagai salah satu BUMN mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem dan komunitas pers yang sehat dan kompeten.
Menurut Munir, dewasa ini pers sedang terdistorsi dengan adanya media pers abal-abal, wartawan "bodrex".
Antara, bersama PWI, AJI, PFI, IJTI, mendorong bersama-sama membangun ekosistem pers yang baik dan sehat melalui penyelenggaraan UKW agar seluruh wartawan bersertifikat kompeten.
Ia meminta peserta mengikuti UKW tidak tegang sehingga dapat menjalani uji kompetensi dengan baik sehingga dapat lulus.
"Anggap ini refreshing dan dapat memastikan bahwa seluruh peserta dapat lulus sesuai jenjang muda, madya, atau utama," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun saat menyampaikan pengarahan mengatakan setiap wartawan harus kompeten dalam menjalankan profesinya.
Ia menyebutkan sampai Februari ini jumlah wartawan yang telah mengikuti UKW masih didata oleh Dewan Pers, karena sertifikat bagi peserta yang telah lulus UKW masih ada yang dibuatkan.
"Akhir Februari mungkin telah diperoleh data pastinya jumlah wartawan yang telah lulus verifikasi," katanya.
Saat Antara menyelenggarakan UKW Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada pekan pertama November 2021, Jamalul Ikhsan dari Dewan Pers menyebutkan data bahwa terdapat 17.816 wartawan telah lulus UKW, dari total ratusan ribu wartawan yang ada.
Dewan Pers mencatat terdapat sekitar 40 ribu perusahaan media di Indonesia dan dari jumlah itu baru terdapat 1.683 media terverifikasi secara administrasi dan faktual.
Penyelenggaraan UKW tersebut merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perum LKBN Antara sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Akhmad Munir saat membuka UKW tersebut menyatakan bahwa Kantor Berita Antara sebagai salah satu BUMN mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem dan komunitas pers yang sehat dan kompeten.
Menurut Munir, dewasa ini pers sedang terdistorsi dengan adanya media pers abal-abal, wartawan "bodrex".
Antara, bersama PWI, AJI, PFI, IJTI, mendorong bersama-sama membangun ekosistem pers yang baik dan sehat melalui penyelenggaraan UKW agar seluruh wartawan bersertifikat kompeten.
Ia meminta peserta mengikuti UKW tidak tegang sehingga dapat menjalani uji kompetensi dengan baik sehingga dapat lulus.
"Anggap ini refreshing dan dapat memastikan bahwa seluruh peserta dapat lulus sesuai jenjang muda, madya, atau utama," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun saat menyampaikan pengarahan mengatakan setiap wartawan harus kompeten dalam menjalankan profesinya.
Ia menyebutkan sampai Februari ini jumlah wartawan yang telah mengikuti UKW masih didata oleh Dewan Pers, karena sertifikat bagi peserta yang telah lulus UKW masih ada yang dibuatkan.
"Akhir Februari mungkin telah diperoleh data pastinya jumlah wartawan yang telah lulus verifikasi," katanya.
Saat Antara menyelenggarakan UKW Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan pada pekan pertama November 2021, Jamalul Ikhsan dari Dewan Pers menyebutkan data bahwa terdapat 17.816 wartawan telah lulus UKW, dari total ratusan ribu wartawan yang ada.
Dewan Pers mencatat terdapat sekitar 40 ribu perusahaan media di Indonesia dan dari jumlah itu baru terdapat 1.683 media terverifikasi secara administrasi dan faktual.