Palu (ANTARA) -
Manajemen PT Vale Indonesia memberdayakan warga sekitar Blok Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, lewat program tanggung jawab sosial perusahaan atau corpotate social responsibility (CSR) dengan berbagai kegiatan.
"Secara konsisten, kami mengintervensi berbagai program kegiatan di di sekitar wilayah operasi, tidak terkecuali di warga Blok Bahodopi," kata Manager External Relations PT Vale Indonesia Blok Bahodopi Asriani Amiruddin melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial dilakukan pihaknya telah berjalan, salah satunya di Bahodopi yakni sistem pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan yang dimulai dengan pelatihan bagi warga setempat pada Desember 2021.
Yang mana, diharapkan dengan program pertanian tersebut, warga lebih inovatif dalam mengembangkan sistem bercocok tanam ramah terhadap lingkungan yang pada hasil akhir produksi petani meningkat sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap hasil.
Guna mendorong kegiatan produktif, perusahaan bergerak di bidang pertambangan nikel itu tidak hanya memberikan penguatan terhadap warga, tetapi tim pengelola kegiatan pemberdayaan juga semakin di per mantap agar implementasi di lapangan sesuai dengan skema program.
"Tim pengelola kegiatan sebagai kader pemberdayaan masyarakat menempati peran yang strategis di masyarakat. Untuk itu, keberadaannya perlu mendapatkan perhatian khusus dalam menjalankan program pemberdayaan," ujar Asriani.
Ia memaparkan penguatan kepada tim di lapangan dalam rangka peningkatan kapasitas supaya amanah tugas yang diemban berjalan sesuai harapan perusahaan agar program infrastruktur yang selama ini dilakukan dapat dijaga dan dikelola dengan baik.
"Kami berharap tim ini lebih termotivasi dalam mendampingi warga agar lebih berdaya, serta program-program yang dijalankan lebih membawa manfaat luas dan berkelanjutan,”ucap Asriani.
Ia menambahkan tugas tim pengelola kegiatan tidak hanya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga sasaran, tetapi juga harus memahami cara pengadministrasian pembukuan, melihat dan mengevaluasi langsung pelaksanaan kegiatan lapangan.
"Artinya, tim yang sudah terbentuk harus menjalin kerja sama yang baik dengan warga setempat agar program-program yang sudah dijalankan terlaksana secara optimal," demikian Asriani.