Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo menyebut kerja sama pemberitaan antara Perum LKBN ANTARA dan Namibia Press Agency (NAMPA) dapat memperkuat infrastruktur diplomasi Indonesia di kawasan Afrika.
Pernyataan itu ia sampaikan ketika menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pertukaran berita dan kerja sama teknis oleh Direktur Utama LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat dan Presiden Direktur NAMPA Linus Sitomiso Chata, dalam acara yang berlangsung secara virtual pada Kamis.
“Dari sisi bilateral, penandatanganan MoU ini sangat berarti bagi Indonesia dan Namibia karena akan menjadi bagian dari sejarah dalam hubungan diplomatik kedua negara,” kata Dubes Wisnu.
MoU yang merupakan pembaruan dari kesepakatan kedua kantor berita yang pertama kali terjalin pada 1998 itu, bertujuan mempertajam tujuan kerja sama termasuk mempromosikan hubungan ekonomi dan sosial budaya melalui pertukaran berita yang saling menguntungkan.
“Dengan demikian, diharapkan kesepakatan ini dapat lebih mengarah pada saling pengertian dan mendekatkan masyarakat kedua negara,” tutur Wisnu.
Dubes Wisnu juga berharap kolaborasi ANTARA-NAMPA dapat dikembangkan lebih lanjut tidak hanya dalam pertukaran berita, tetapi juga dalam kerja sama teknis pelatihan jurnalis, pelatihan untuk peningkatan keterampilan manajerial, kerja sama periklanan, pertukaran kunjungan, serta meningkatkan komunikasi media massa dan bidang lain yang dapat membawa manfaat bagi kedua pihak.
“Indonesia juga dapat berpartisipasi dalam investasi di sektor media di Namibia. Apa yang saya dengar dan pelajari dari NAMPA, ada minat besar untuk membangun jaringan televisi mereka sendiri,” kata dia.
“Saya mendorong kedua belah pihak untuk melakukan tindakan nyata dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Wisnu, menambahkan.
Lebih lanjut, Dubes Wisnu menyoroti pentingnya kerja sama media massa khususnya antara ANTARA dan NAMPA, di era pandemi COVID-19.
“Kantor berita dan media memiliki peran besar dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin untuk menekan penyebaran wabah COVID-19,” tutur dia.
Media massa, kata dia, juga berperan penting dalam menyosialisasikan berita-berita politik, ekonomi, dan sosial kepada masyarakat.
“Orang Indonesia mungkin tidak banyak mengerti tentang kehidupan orang Namibia. Sebaliknya, masih sedikit orang Namibia yang mengerti tentang Indonesia. Oleh karena itu, MoU ini akan menjadi kunci untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara kedua bangsa,” kata Dubes Wisnu.
Melalui MoU tersebut, ANTARA akan menyebarluaskan berita tentang Namibia di Indonesia dan sebaliknya NAMPA akan menyebarluaskan berita tentang Indonesia di Namibia.
Ruang lingkup MoU meliputi pertukaran berita dalam bentuk teks, gambar, dan video antara kedua pihak, serta pemberian dukungan teknis secara timbal balik dan berbagi pengetahuan.
Dubes sebut kerja sama ANTARA-NAMPA perkuat diplomasi Indonesia di Afrika
Tangkapan layar Duta Besar RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo (kiri) menyaksikan penandatanganan MoU pertukaran berita oleh Direktur Utama LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat (kanan) dan CEO NAMPA Linus Sitomiso Chata (tengah), dalam acara yang berlangsung secara virtual pada Kamis (27/1/2022). (ANTARA/Yashinta Difa)