Baubau (ANTARA) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Murhum daerah itu meningkat selama 2021 dibanding tahun sebelumnya sebesar 3.700 teus dengan total tonase sebanyak 83.440 ton.

Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Baubau, Patrick Pardede di Baubau, Selasa, mengatakan, data angkutan laut kontainer untuk peti kemas muat terisi sepanjang 2021 mencapai 4.527 teus dengan jumlah tonase sebanyak 85.406 ton.

Sementara itu, untuk aktivitas bongkar barang peti kemas dari luar yang masuk ke Pelabuhan Murhum mengalami penurunan tipis yakni peti kemas isi sebanyak 14.837 teus dengan jumlah tonase 212.219 ton pada 2020 menurun sekitar 14.728 teus dengan tonase sebanyak 211.320 ton terhitung Januari-Desember 2021.

"Dengan demikian bisa kami simpulkan untuk data peti kemas dari tahun 2020 terhadap 2021 di Pelabuhan Murhum untuk bongkar mengalami penurunan dan muat terjadi kenaikan," ujarnya.

Jumlah kunjungan kapal, kata Patrick, pada 2020 berjumlah 77 kunjungan meningkat sebanyak 84 kunjungan kapal pada 2021.

Mengenai pergerakan muat komoditas barang dari pelabuhan Baubau yang dikirim ke daerah pelabuhan tujuan, kata dia, merupakan muatan hasil bumi di antaranya kayu, kopra, rumput laut dan hasil bumi lainnya yang ada di wilayah kepulauan Buton.

Sementara itu, lanjutnya, barang kebutuhan yang masuk ke daerah itu melalui peti kemas berupa barang campuran di antaranya beras, bahan bangunan, makanan dalam kemasan, dan sebagainya.

"Pastinya muatan-muatan yang berasal dari Baubau mengalami kenaikan. Barang-barang yang dikirim melalui peti kemas dari Pelabuhan Baubau tentunya kalau melihat data pastinya berdampak pada ekonomi, dan harapannya ke depan terus meningkat," ujarnya.

Ia berharap, ke depan juga kapal-kapal yang singgah atau sandar di daerah itu lebih banyak lagi, sehingga aktifitas kargo cukup untuk mengisi palka kapal yang mengangkut barang-barang menuju daerah tujuan.

Sejauh ini, kata dia, meski kondisi pelabuhan atau dermaga masih cukup memadai disandari armada kapal, namun harapannya bisa ditingkatkan lagi agar aktivitas perekonomian daerah dapat semakin tumbuh, karena pelabuhan merupakan salah satu bagian aktifitas perputaran perekonomian masyarakat.

"Memang kalau untuk yang sandar kapal di Baubau sementara tidak ada masalah, tapi harapannya ke depan dermaga bisa lebih meningkat lagi, sehingga dengan adanya kapal-kapal tentunya kargo-kargo mengikuti juga baik yang muat maupun aktivitas yang bongkar," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024