Kendari (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan vaksin jenis Sinovac di daerah itu saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
"Jenis vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun saat ini jenis Sinovac. Makanya vaksin jenis Sinovac sejak 'kick off' (peluncuran, red.) vaksinasi anak pada 19 Januari lalu, itu tidak lagi diberikan untuk dosis satu bagi dewasa," katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.
Ia menyampaikan saat ini vaksin jenis Sinovac di kota ini akan diberikan kepada anak usia 6-11 tahun karena efeknya dinilai relatif lebih ringan dari jenis vaksin lainnya.
Dinas Kesehatan setempat menyebut target vaksinasi anak di daerah ini sebanyak 37.352 orang. Data ini bersumber dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) Kendari dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
"Target vaksinasi anak dari KPC PEN (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), artinya dari nasional itu 37.352. Itu dari Dikmudora sekitar 34 ribuan dan dari Kemenag Kendari ada sekitar empat ribuan," ujar Rahminingrum.
Vaksinasi anak di Kota Kendari mencapai 810 atau 2,17 persen untuk dosis pertama dan 18 orang atau 0,05 persen dosis kedua dari total sasaran.
Dalam proses vaksinasi anak, pihaknya bekerja sama dengan Polda Sultra, Polres Kendari dan Kodim 1417/Kendari.
Ia mengatakan setiap tim vaksinasi yang diterjunkan ke sekolah-sekolah terdapat seorang dokter yang akan melakukan deteksi dini apakah seorang anak layak mendapatkan vaksin atau tidak.
Secara medis, lanjut dia, seseorang yang tidak bisa divaksin adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Tapi sebetulnya kalau anak itu fisiknya masih sangat bugar, kalau anak jarang komorbid, tetapi biasanya lebih kekhawatiran orang tua. Kalau habis divaksin terus demam itu sangat lumrah karena memang mekanisme tumbuh membentuk antibodi," kata dia.
Rahminingrum juga menegaskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun tidak ada pemaksaan.
"Jenis vaksin yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun saat ini jenis Sinovac. Makanya vaksin jenis Sinovac sejak 'kick off' (peluncuran, red.) vaksinasi anak pada 19 Januari lalu, itu tidak lagi diberikan untuk dosis satu bagi dewasa," katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.
Ia menyampaikan saat ini vaksin jenis Sinovac di kota ini akan diberikan kepada anak usia 6-11 tahun karena efeknya dinilai relatif lebih ringan dari jenis vaksin lainnya.
Dinas Kesehatan setempat menyebut target vaksinasi anak di daerah ini sebanyak 37.352 orang. Data ini bersumber dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) Kendari dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
"Target vaksinasi anak dari KPC PEN (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), artinya dari nasional itu 37.352. Itu dari Dikmudora sekitar 34 ribuan dan dari Kemenag Kendari ada sekitar empat ribuan," ujar Rahminingrum.
Vaksinasi anak di Kota Kendari mencapai 810 atau 2,17 persen untuk dosis pertama dan 18 orang atau 0,05 persen dosis kedua dari total sasaran.
Dalam proses vaksinasi anak, pihaknya bekerja sama dengan Polda Sultra, Polres Kendari dan Kodim 1417/Kendari.
Ia mengatakan setiap tim vaksinasi yang diterjunkan ke sekolah-sekolah terdapat seorang dokter yang akan melakukan deteksi dini apakah seorang anak layak mendapatkan vaksin atau tidak.
Secara medis, lanjut dia, seseorang yang tidak bisa divaksin adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Tapi sebetulnya kalau anak itu fisiknya masih sangat bugar, kalau anak jarang komorbid, tetapi biasanya lebih kekhawatiran orang tua. Kalau habis divaksin terus demam itu sangat lumrah karena memang mekanisme tumbuh membentuk antibodi," kata dia.
Rahminingrum juga menegaskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun tidak ada pemaksaan.