Kendari (ANTARA) - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang pertama dibangun PT PLN Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)  memiliki beberapa fitur, yaitu teknologi Fast Charging DC-DC 25 kW dan DC-DC-AC 25 kW mampu melayani dua mobil secara bersamaan serta memungkinkan pelanggan melakukan pengisian daya hanya dengan waktu 180 menit.

"Dalam kondisi 0 -100 persen kendaraan itu dapat menempuh jarak 300 Kilometer (kapasitas Baterai 38,9 kWh)," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar, Awaluddin Hafid saat menghadiri peresmian SPKLU pertama di Kendari yang diresmikan Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Senin.

GM PLN UIW Sulselrabar, itu memaparkan SPKLU PLN ULP Wuawua telah terintegrasi dengan aplikasi charge.IN. Dengan teknologi fast charging, pengisian dari 0 persen (kosong) ke full 100 persen hanya dalam waktu 180 menit serta sudah bisa menempuh jarak 300 kilometer. 

Ia menyebutkan, SPKLU PLN ULP Wuawua dengan kapasitas 2x25 Kilo Watt (KW) tersebut dibangun selama kurang lebih satu bulan memiliki beberapa fitur, yaitu teknologi Fast Charging DC-DC 25 kW dan DC-DC-AC 25 kW serta memungkinkan pelanggan melakukan pengisian daya hanya dengan waktu 180 menit  saja dalam kondisi 0-100 persen, sekaligus kendaraan yang disi daya listris berbasis baterai itu dapat menempuh jarak kurang lebih 300 kilometer. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Kendari yang terletak di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga Kota Kendari  pertama yang diresmikan Gubernur Ali Mazi, Senin. (Foto ANTARA/Azis Senong) Saat ini sudah ada tiga SPKLU di wilayah kerja PLN UIW Sulselrabar yaitu SPKLU ULP Mattoanging (25 kW), SPKLU UP3 Makassar Selatan (50 kW) di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, dan SPKLU PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) WuaWua (2x25 kW) di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Kedepannya di Tahun 2022 PLN UIW Sulselrabar akan menambah 2 unit SPKLU yang berlokasi di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan dan kantor PLN UP3 Pare-Pare Kota Parepare. 

"Kehadiran SPKLU ini diharapkan akan menjadi mata rantai ekosistem energi terbarukan yang tengah dikembangkan di Tanah Air. Ekosistem yang telah siap dan kondusif merupakan prasyarat utama keberhasilan gerakan bersama untuk mendorong masyarakat bergeser ke energi terbarukan yang zero emision," tandas Awaluddin. 

"Kami meyakini keberadaan listrik bukan hanya sekedar penerang, tetapi juga akan menggerakkan kegiatan usaha yang menciptakan beragam cerita sukses dalam setiap kehidupan," tutupnya. 
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024