Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara bakal fokus kepada empat aspek sebagai upaya meningkatkan perekonomian daerah ini selama 2022.

Menurut Kepala KPwBI Sultra Bimo Epyanto saat Bincang Bareng Media (BBM) di Kendari, Jumat, aspek pertama yaitu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pada aspek ini, BI fokus melakukan pengembangan klaster, onboarding UMKM, capacity building, business matching, penguatan kelembagaan, dan sebagainya serta sinergi kegiatan dan penyelenggaraan event yang mendukung program bangga buatan Indonesia dan karya kreatif Indonesia.

Kedua, pengembangan pariwisata dengan pembentukan klaster untuk mendukung pengembangan pariwisata di beberapa daerah di Sultra seperti Tanjung Malaha Kabupaten Kolaka, Desa Pajam Wakatobi. Program sosial BI pada beberapa destinasi wisata di Sultra seperti Labengki, Nambo, Wakatobi, dan lainnya.

"Strategic advisory ke Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pengembangan destinasi wisata di Sultra termasuk KPSN Wakatobi dan sinergi penyelenggaraan bangga berwisata di Indonesia," ujar dia.

Kemudian ketiga, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan sinergi bersama pemangku kepentingan EkSyar (MUI, Kemenag, BPJPH, BWI, MES, DMI, BAZNAZ, dan lainnya) dalam berbagai program pengembangan UMKM syariah.

"Inisiasi gerakan wakaf tunai, pengembangan kemandirian ekonomi pesantren. Fasilitasi sertifikasi halal, dan berbagai program pengembangan UMKM syariah serta sinergi penyelenggaran road to fesyar," jelasnya.

Keempat yaitu mendorong digitalisasi perekonomian dengan perluasan akseptasi QRIS bagi UMKM. On boarding UMKM pada marketplace dan mendorong UMKM terhubung lembaga keuangan formal. Mendorong cashless society melalui edukasi dan capacity building.

"Selanjutnya membentuk TP2DD dalam mendorong perluasan implementasi ETP serta pilot project pengembangan digital farming pada klaster padi sawah," kata Bimo.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024