Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terjadi 13 kali gempa bumi susulan pascagempa bumi bermagnitudo 7,3 yang mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Kamis.

"Hasil monitoring BMKG adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak 13 kali, dengan magnitudo terbesar 7,3 dan terkecil 4,1," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Herlambang Hudha di Ambon, Kamis.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 7,3.



Pusat gempa atau episenter terletak pada koordinat 7,68 LS-127,55 BT, tepatnya di laut pada jarak 132 Km arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku dengan kedalaman hiposenter 183 km.

Sebelumnya Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis menyatakan, gempa tersebut memiliki mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya tekanan yang kuat dalam lempeng tektonik yang tersubduksi tersebut.



Menurutnya, dampak gempa berupa guncangan menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan kuat di Tiakur dalam skala intensitas V-VI MMI, Tepa IV-V, Saumlaki IV MMI, Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, Sumba III-IV MMI.

Guncangan terjauh dari gempa ini dirasakan hingga di Kota Sorong, Papua Barat.

Masyarakat diimbau, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.



Warga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.



Pewarta : Penina Fiolana Mayaut
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024