Baubau (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkot daerah itu membahas penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 sebagai upaya pemantapan peningkatan berbagai sektor pembangunan.
Kicf off meeting penyusunan RKPD yang dibuka Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse itu, dihadiri Kepala Bappeda Baubau Rahmat Tuta, pemateri, seluruh kepala OPD lingkup Pemkot Baubau, serta digelar juga secara virtual, di Baubau, Senin.
Kepala Bappeda Baubau, Rahmat Tuta, bahwa 2019-2023 tema pembangunan Kota Baubau sejehtera (2023), maju dan berbudaya (2022), handal dan berdaya saing (2021), tangguh dan berkelanjutan (2022), dan pemantapan potensi ekonomi, kualitas layanan dasar dan konektifitas wilayah (2019).
Dipaparkan, arah kebijakan pembangunan 2023 dengan visi maju, sejahtera dan berbudaya terdapat pula "Tertib" yang dimaksudkan peningkatan pelayan publik dengan dukungan sistem komputerisasi dan teknologi tepat guna. Kemudian "Aman" adalah pemetaan resiko bencana, penguatan kelembagaan dan sistem peringatan dini serta peningkatan pendidikan, pelatihan, keterampilan mitigasi bencana. Kemudian pemberdayaan dan peningkatan peran serta pemuka adat dan agama dalam pemantapan akhlak budi pekerti.
Untuk konteks "Maju", dimaksudkan pengembangan lingkungan sehat, penguatan koordinasi pengendalian harga antara pemerintah dan pelaku usaha, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial.
Sementara "Populer" adalah pengembangan keterampilan dan pelayanan perlindungan ketenagakerjaan, penguatan dan pendampingan lembaga ekonomi masyarakat, pengembangan kawasan industri pengolahan sektor unggulan daerah, pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan kebudayaan dan keagamaaan.
Lalu "Indah" adalah pembangunan kawasan daur sampah organik dan nonorganik, pembenahan area perkotaan melalui pengembangan kawasan pemukiman baru (relokasi). Sedangkan "Lancar" merupakan pembenahan manajemen transportasi.
Mengenai indikatif prioritas pembangunan 2023 adalah Baubau sejehtera berupa ekonomi, kesehatan dan SDM. Pada sisi ekonomi terdiri peningkatan produktifitas daya saing daerah, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi, serta akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan secara kerkelanjutan.
Sementara kesehatan terjabar pada reformasi sistem kesehatan, dan inovasi pelayanan publik. Sedangkan sumber daya manusia atau SDM dimaksudkan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM, reformasi sistem pendidikan dan pemajuan kebudayaan, dan reformasi sistem perlindungan sosial.
Berbagai visi dan misi pembangun daerah itu, tentunya pula arahan dan fokus pembangunan pada 2023 tidak terlepas dari arah pembangunan nasional. Surat edaran (SE) Mendagri tentang 5 fokus kerja presiden tahun 2019-2024 yakni, pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
Begitu juga, fokus pembangunan Sultra 2018-2023 yakni, pertama peningkatan daya saing perekonomian daerah melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan, kedua pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui peningkatan infrastriktur dasar dan wilayah untuk mendukung konoktifitas, ketiga peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemerataan akses terhadap pelayanan dasar, dan keempat tata kelola pemerintahan yang baik.
Kicf off meeting penyusunan RKPD yang dibuka Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse itu, dihadiri Kepala Bappeda Baubau Rahmat Tuta, pemateri, seluruh kepala OPD lingkup Pemkot Baubau, serta digelar juga secara virtual, di Baubau, Senin.
Kepala Bappeda Baubau, Rahmat Tuta, bahwa 2019-2023 tema pembangunan Kota Baubau sejehtera (2023), maju dan berbudaya (2022), handal dan berdaya saing (2021), tangguh dan berkelanjutan (2022), dan pemantapan potensi ekonomi, kualitas layanan dasar dan konektifitas wilayah (2019).
Dipaparkan, arah kebijakan pembangunan 2023 dengan visi maju, sejahtera dan berbudaya terdapat pula "Tertib" yang dimaksudkan peningkatan pelayan publik dengan dukungan sistem komputerisasi dan teknologi tepat guna. Kemudian "Aman" adalah pemetaan resiko bencana, penguatan kelembagaan dan sistem peringatan dini serta peningkatan pendidikan, pelatihan, keterampilan mitigasi bencana. Kemudian pemberdayaan dan peningkatan peran serta pemuka adat dan agama dalam pemantapan akhlak budi pekerti.
Untuk konteks "Maju", dimaksudkan pengembangan lingkungan sehat, penguatan koordinasi pengendalian harga antara pemerintah dan pelaku usaha, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial.
Sementara "Populer" adalah pengembangan keterampilan dan pelayanan perlindungan ketenagakerjaan, penguatan dan pendampingan lembaga ekonomi masyarakat, pengembangan kawasan industri pengolahan sektor unggulan daerah, pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan kebudayaan dan keagamaaan.
Lalu "Indah" adalah pembangunan kawasan daur sampah organik dan nonorganik, pembenahan area perkotaan melalui pengembangan kawasan pemukiman baru (relokasi). Sedangkan "Lancar" merupakan pembenahan manajemen transportasi.
Mengenai indikatif prioritas pembangunan 2023 adalah Baubau sejehtera berupa ekonomi, kesehatan dan SDM. Pada sisi ekonomi terdiri peningkatan produktifitas daya saing daerah, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi, serta akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan secara kerkelanjutan.
Sementara kesehatan terjabar pada reformasi sistem kesehatan, dan inovasi pelayanan publik. Sedangkan sumber daya manusia atau SDM dimaksudkan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM, reformasi sistem pendidikan dan pemajuan kebudayaan, dan reformasi sistem perlindungan sosial.
Berbagai visi dan misi pembangun daerah itu, tentunya pula arahan dan fokus pembangunan pada 2023 tidak terlepas dari arah pembangunan nasional. Surat edaran (SE) Mendagri tentang 5 fokus kerja presiden tahun 2019-2024 yakni, pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
Begitu juga, fokus pembangunan Sultra 2018-2023 yakni, pertama peningkatan daya saing perekonomian daerah melalui peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan, kedua pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui peningkatan infrastriktur dasar dan wilayah untuk mendukung konoktifitas, ketiga peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemerataan akses terhadap pelayanan dasar, dan keempat tata kelola pemerintahan yang baik.