Baubau (ANTARA) - Wakil Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Ode Ahmad Monianse mengapresiasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek yang secara gencar melakukan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan khususnya bagi tenaga kerja apotek di daerah itu.

"Saya kira sosialisasi hari ini adalah amanah undang-undang, dimana memberikan amanah kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk gencar dan terus sosialisasi kepada pekerja dan pemberi kerja. Olehnya saya mewakili pemerintah mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BPJS ini," ujarnya, pada kegiatan Sosialisasi Manfaat Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Tenaga Kerja Apotek se-Kota Baubau, di Baubau, Kamis.  

Melalui sosialisasi seperti itu, menurutnya, tentunya upaya untuk menyadarkan para pemberi kerja dan pekerja tidak mudah, karena untuk mengikuti atau menjadi peserta BPJamsostek yang dipikirkan ada konsekuensi biaya. Sehingga pentingnya sosialisasi itu.
   
"Kadang-kadang mereka (pemberi kerja, red) berpikir jangan sampai rugi kalau membayar premi bagi pekerja. Padahal sesungguhnya kalau mereka berdisiplin tentunya manfaatnya sangat besar sekali, karena dengan kenyamanan yang didapatkan oleh pekerja itu produktifitas akan meningkat. Jadi manfaatnya buat perusahaan tinggi," katanya.

Selain peserta itu, kata dia juga, OPD-OPD pemerintah daerah itu khsususnya tenaga kontrak akan diupayakan untuk masuk atau terdaftar sebagai peserta BPJamsostek sebagai upaya untuk memberikan perlindungan dengan mendapatkan jaminan sosial tersebut.   

"Karena jujur saja di dalam Pemkot Baubau ada pekerja yang berstatus pekerja kontrak mereka juga harus mendapatakan jaminan sebagiamana PNS, memang tentu tidak akan sama, tapi paling tidak ada jaminan supaya juga mereka dalam bertugas nyaman, misalnya di Perhubungan yang menjaga simpangan parkir atau apa semua, jadi kalau terjadi kecelakaan kerja ada manfaat yang mereka dapatkan ketika mereka terdaftar sebagai peserta BPJS," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Baubau, Bobby Harun mengatakan, sosialisasi yang dilakukan pihaknya sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada tenaga kerja khususnya apotek. Apalagi, dari data yang diperoleh pihaknya persentase kepesertaan yang terdaftar dalam program BPJamsostek itu belum mencapai 10 persen.

"Apalagi mereka ini kan sektor kesehatan, jadi cukup sangat riskan terkait dengan kecelakaan kerja dan kematiannya. Jadi kami berinisiatif bersama Disnaker melakukan sosialisasi untuk hal tersebut, yang tujuannya memberikan perlindungan kedepannya khususnya disektor apotek ini," ujarnya.

Dalam sosialisasi itu, BPJamsostek juga menyerahkan santunan kematian kepada dua ahli waris Alm.La Mili dan Alm.Adwin Roso senilai Rp96 juta, yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

Alm.La Mili yang merupakan pekerja TKBM kepada ahli waris, Wa Ynu (isteri) menerima Jaminan Kematian senilai Rp42 juta, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp8,9 juta, dan santunan beasiswa untuk anak senilai Rp3 juta. Sedangkan, Alm.Adwin Roso yang berprofesi sebagai nelayan, melalui ahli waris Zamira (isteri) menerima jaminan kematian senilai Rp42 juta.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024