Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulaawesi Tenggara (Sultra) berharap agar siswa yang berada di sekolah pelosok maupun terpencil untuk tidak merasa minder bersaing dalam meraih beasiswa untuk keberlangsungan sekolah.

''Kita pastikan penerima beasiswa merupakan siswa pilihan yang dibuktikan melalui hasil belajar tanpa ada rekayasa ataupun sejenisnya,'' ucap Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio di Kendari, Minggu.

Kadis Disdik Sultra melakukan kunjungan kerja ke sejumlah SMA di daerah di antaranya SMAN 5 Baubau, SMAN 1 Pasarwajo di Buton, hingga ke SMAN 3 Baubau.

Pemerintah provinsi Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaannya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra, mulai dari peningkatan sarana prasarana, pembenahan sistem pelayanan melalui Proper Perau Gadik, hingga pemberian motivasi secara langsung kepada para tenaga pendidik maupun siswa hingga ke daerah-daerah.

Setelah ke sekolah yang berada di daerah daratan, Kunjungan kerja Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD, yang didampingi Kasi Kelembagaan Sarana Prasarana SMK/PK-LK Dikbud Sultra, La Ode Arfid Alusi S.Sos.

Dalam kunjungan tersebut, Asrun Lio secara langsung melakukan tatap muka bersama para dewan guru dan siswa, guna memberikan motivasi dalam peningkatan penyelenggaran pendidikan di satuan pendidikan masing-masing, serta bagi para siswa untuk bersemangat dan berlomba-lomba meraih sumber-sumber beasiswa yang tersedia diantaranya beasiswa Sampoerna, tentunya melalui motivasi belajar tinggi serta kemauan kuat untuk maju.

Terkait program beasiswa yang ada, orang nomor satu di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra ini berharap agar siswa yang berada di sekolah pelosok maupun terpencil, untuk terus belajar dan berinovasi dan meraih peluang beasiswa yang telah disediakan baik melalui anggaran APBD, maupun dari lembaga non pemerintah dan swasta. Kadis Dikbud Sultra Drs Asrun Lio, M.Hum, PhD saat melakukan kunjungan kerja dibeberapa sekolah SMAN di Buton dan Kota Baubau.(Foto Antara/HO-Dikbud)
Terkait kunjungan itu juga, Akademisi asal Moronene Bombana ini melihat secara langsung kondisi sekolah, serta mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi para penyelengara pendidikan di sekolah, yang kemudian menjadi agenda penting berikutnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.

Ia menjelaskan, kunjungan kerja yang dilakukan tidak lain untuk melihat kondisi pembelajaran yang ada di satuan sekolah, memberikan informasi-informasi penting kepada pihak sekolah baik guru maupun siswa seperti berupa beasiswa.

"Guru merupakan pekerja profesi, sehingga bisa mengambil tindakan yang dinilai tepat dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya seperti dokter, saat menghadapi pasien tidak perlu minta petunjuk lagi harus melakukan apa. Demikian dengan guru.

Sehingga diharapkan para guru bisa meningkatkan kreativitas dalam menyajikan pembelajaran menarik bagi para siswa, seperti mencari format khusus agar bisa menarik minat siswa masuk dan belajar di sekolah serta menyelesaikan tugas diberikan.

Dalam meraih standar keberhasilan belajar, pihak sekolah juga bisa berinovasi dan berkreasi untuk mengelola sejumlah standar, seperti standar isi, proses, hingga
penilaian," ucap Mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO.

Lulusan S3 The Australian National University (ANU) Canberra ini menambahkan, selain guru, pihak penyelenggara sekolah juga bisa berinovasi dalam memajukan satuan pendidikannya, misalnya dengan melibatkan pihak komite, yang tentunya mengedepankan komunikasi dan keterbukaan guna menghindari adanya anggapan miring, seperti adanya pungutan dan sejenisnya.

Dalam kunjungan kerja ke sejumlah sekolah tersebut, Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini didampingi juga oleh Kepala KCD Dikbud Sultra Wilayah Kabupaten Buton dan Kepala KCD Dikbud Sultra Wilayah Baubau-Buton Selatan, serta mendapatkan sambutan hangat dari warga sekolah, serta menjadi momen penting bagi pihak sekolah dalam menyampaikan kegiatan-kegiatan penting telah dilakukan, termasuk kendala dihadapi.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024