Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto mengatakan keterwakilan perempuan Indonesia dalam dunia politik, khususnya di lembaga legislatif masih kecil sehingga perlu peningkatan kemampuan berpolitik yang berkualitas bagi mereka.
"Keterwakilan perempuan dalam politik ini masih sangat kecil. Keterwakilan di legislatif belum mencapai 30 persen, bahkan 20 persen lebih dari jumlah keseluruhan anggota legislatif," kata Giwo Rubianto saat membuka webinar nasional Kowani bertajuk Peran Partai Politik terhadap Keberhasilan Kader Perempuan di Pileg 2024 yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Kongres Wanita Indonesia dipantau dari Jakarta, Rabu.
Melalui peningkatan kemampuan berpolitik kaum perempuan Indonesia yang berkualitas, lanjut Giwo Rubianto, kesetaraan gender bagi kaum perempuan untuk berpolitik sebagai mitra sanding dan tanding laki-laki pun dapat terwujud.
Menurut dia, perempuan berpotensi besar di dalam bidang legislatif untuk memunculkan kebijakan-kebijakan, khususnya terkait dengan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Selain itu, perempuan juga merupakan penggerak sosial bagi masyarakat sekaligus agen perubahan untuk menjadikan Indonesia yang lebih maju dan baik.
Oleh karena itu, Kowani akan senantiasa berjuang memberikan pemahaman secara utuh kepada bangsa Indonesia, terutama kesadaran bagi perempuan untuk berpolitik di bidang legislatif.
"Kowani terus dan senantiasa memperjuangkan peningkatan peran perempuan sebagai pengambil keputusan di lembaga legislatif melalui program kerja di dalam hasil Kongres Kowani pada tahun 2019," ujar Giwo Rubianto.
Program kerja itu meliputi upaya mendukung kesetaraan gender dan peningkatan pemberdayaan perempuan secara terpadu serta berkesinambungan.
Dalam webinar yang diselenggarakan menuju Hari Ibu Nasional Ke-93 dan Konferensi Women 20 (W20) yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada tahun 2022, Giwo Rubianto berharap para narasumber dapat memotivasi perempuan Indonesia untuk berpartisipasi di bidang politik.
Para narasumber yang hadir adalah Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu; Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian; Wakil Ketua Umum Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat Partai Gerindra Sumarjati Arjoso; dan Ahli Peneliti Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro.
"Saya berharap juga kepada para narasumber sebagai tokoh politik perempuan yang berprestasi dapat memotivasi, menumbuhkan kesadaran, dan semangat perempuan untuk terjun ke ranah politik sehingga berhasil lolos menjadi anggota legislatif, memperjuangkan kepentingan perempuan dan anak yang lebih baik," katanya.
Ia pun mengimbau seluruh perempuan Indonesia untuk bersatu dan bersinergi dalam menjaga serta memaknai demokrasi secara tepat. Dengan demikian, mereka dapat menyadari dan mengimplementasikan jati dirinya sebagai ibu bangsa, yaitu sosok yang berperan penting di dalam pembangunan Tanah Air.