Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis nilai ekspor Sultra pada September 2021 mencapai 347,41 juta dolar Amerika Serikat atau naik 13,06 persen dibanding ekspor Agustus 2021 yang tercatat 307,27 juta dolar.
Sementara, volume ekspor pada bulan yang sama di September 2021 tercatat 165,90 ribu ton atau naik sebesar 12,18 persen dibanding volume ekspor Agustus 2021 yang tercatat 147,90 ribu ton.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti melalui zoom virtual di Kendari, Senin mengatakan, total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-September 2021 mencapai 1.607,45 ribu ton atau senilai 2.942,99 juta dolar AS.
Sementara nilai impor Sulawesi Tenggara pada bulan yang sama September 2021 mencapai 383,50 juta dolar AS, naik 248,91 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 238,31 persen dibandingkan September 2020.
Dengan demikian, lanjut Agnes volume impor September 2021 senilai 1.438,31 ribu ton, naik 342,44 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 716,71 persen dibandingkan September 2020.
Ia mengatakan, adanya kenaikan nilai maupun volume ekpor maupun maupun impor disebabkan karena adanya pemulihan ekonomi masyarakat di tingkat desa maupun kota di Sultra yang sudah bergerak baik meskipun masih masa pandemi Covid-19.
"Tentu kita berharap pada bulan-bulan berikutnya, perbaikan penghasilan masyarakat akan terus meningkat, sehingga berdampak positif pada nilai maupun volume ekspor kita," ujar Agnes.
Sementara, volume ekspor pada bulan yang sama di September 2021 tercatat 165,90 ribu ton atau naik sebesar 12,18 persen dibanding volume ekspor Agustus 2021 yang tercatat 147,90 ribu ton.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti melalui zoom virtual di Kendari, Senin mengatakan, total ekspor Sulawesi Tenggara selama Januari-September 2021 mencapai 1.607,45 ribu ton atau senilai 2.942,99 juta dolar AS.
Sementara nilai impor Sulawesi Tenggara pada bulan yang sama September 2021 mencapai 383,50 juta dolar AS, naik 248,91 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 238,31 persen dibandingkan September 2020.
Dengan demikian, lanjut Agnes volume impor September 2021 senilai 1.438,31 ribu ton, naik 342,44 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 716,71 persen dibandingkan September 2020.
Ia mengatakan, adanya kenaikan nilai maupun volume ekpor maupun maupun impor disebabkan karena adanya pemulihan ekonomi masyarakat di tingkat desa maupun kota di Sultra yang sudah bergerak baik meskipun masih masa pandemi Covid-19.
"Tentu kita berharap pada bulan-bulan berikutnya, perbaikan penghasilan masyarakat akan terus meningkat, sehingga berdampak positif pada nilai maupun volume ekspor kita," ujar Agnes.