Kendari (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari, Sulawesi Tenggara, mewisuda sebanyak 250 mahasiswa pada wisuda ke-XX Ahli Madya Kesehatan Sarjana Terapan Kesehatan secara tatap muka, Sabtu.
Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Askrening di Kendari, mengatakan, ratusan mahasiswa yang diwisuda tersebut terdiri dari program studi D-III Keperawatan, D-III Kebidanan, D-IV Kebidanan, D-III Gizi, D-IV Gizi reguler serta program studi Teknologi Laboratorium Medik.
"Hari ini kita mewisuda program studi D-III Keperawatan 43 lulusan, program studi D-III Kebidanan 66 lulusan, program studi D-IV Kebidanan 40 lulusan, program studi D-III Gizi 50 lulusan, program studi D-IV Gizi kelas reguler 27 lulusan, serta program studi Teknologi Laboratorium Medik 24 lulusan," kata dia melalui rilis Poltekkes Kendari.
Dia menyampaikan, wisuda Poltekkes Kemenkes Kendari dilakukan secara tatap muka oleh semua wisudawan. Namun, para orang tua ataupun pendamping menyaksikan secara virtual, karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Dijelaskan, dari 250 lulusan, Prodi D-III rata-rata lulusan yang menyelesaikan pendidikan tepat waktu yakni enam semester sebanyak 181 lulusan atau 99 persen dan dua lulusan atau 1 persen menyelesaikan pendidikan 8-10 semester.
Selanjutnya, program studi D-IV rata-rata lulusan yang menyelesaikan pendidikan tepat waktu delapan semester sebanyak 64 lulusan atau 96 persen dan tiga lulusan atau 4 persen menyelesaikan pendidikan 12 semester.
"Berdasarkan indeks prestasi kelulusan, dapat kami sampaikan bahwa rata-rata IPK lulusan tahun ini sebesar 3,72 dengan IPK tertinggi 3,95 sebanyak dua orang atas nama Aisyah Nur Oktavia dari Program studi D-III Keperawatan dan Isalina dari program Studi D-III Teknologi Laboratorium Medis," jelas dia.
Dia menambahkan, terkait serapan lulusan di pasar kerja, sebagian besar lulusan Politeknik Kesehatan Kendari bekerja di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan sebagian di wilayah lain di Indonesia. Disebutkan, beberapa lulusan Poltekkes Kendari juga bekerja di luar negeri, seperti Jepang dan Kuwait.
Dikatakan, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk daerah terpencil dan terbelakang, Kementerian Kesehatan RI meluncurkan Program Nusantara Sehat bagi dokter, dokter gigi, perawat, bidan, analis dan farmasi.
Dia meyakini alumnus Poltekkes Kendari dapat diterima kerja pada program tersebut.
"Saya mengajak kepada kita semua, mari bersama-sama meningkatkan kinerja dan prestasi kerja karena tantangan bagi kita adalah bagaimana menjadikan lembaga pendidikan Poltekkes Kemenkes Kendari dapat menghasilkan lulusan yang profesional, mandiri dan mampu bersaing dalam pasaran lokal, nasional, regional dan internasional," demikian Askrening.
Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Askrening di Kendari, mengatakan, ratusan mahasiswa yang diwisuda tersebut terdiri dari program studi D-III Keperawatan, D-III Kebidanan, D-IV Kebidanan, D-III Gizi, D-IV Gizi reguler serta program studi Teknologi Laboratorium Medik.
"Hari ini kita mewisuda program studi D-III Keperawatan 43 lulusan, program studi D-III Kebidanan 66 lulusan, program studi D-IV Kebidanan 40 lulusan, program studi D-III Gizi 50 lulusan, program studi D-IV Gizi kelas reguler 27 lulusan, serta program studi Teknologi Laboratorium Medik 24 lulusan," kata dia melalui rilis Poltekkes Kendari.
Dia menyampaikan, wisuda Poltekkes Kemenkes Kendari dilakukan secara tatap muka oleh semua wisudawan. Namun, para orang tua ataupun pendamping menyaksikan secara virtual, karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Dijelaskan, dari 250 lulusan, Prodi D-III rata-rata lulusan yang menyelesaikan pendidikan tepat waktu yakni enam semester sebanyak 181 lulusan atau 99 persen dan dua lulusan atau 1 persen menyelesaikan pendidikan 8-10 semester.
Selanjutnya, program studi D-IV rata-rata lulusan yang menyelesaikan pendidikan tepat waktu delapan semester sebanyak 64 lulusan atau 96 persen dan tiga lulusan atau 4 persen menyelesaikan pendidikan 12 semester.
"Berdasarkan indeks prestasi kelulusan, dapat kami sampaikan bahwa rata-rata IPK lulusan tahun ini sebesar 3,72 dengan IPK tertinggi 3,95 sebanyak dua orang atas nama Aisyah Nur Oktavia dari Program studi D-III Keperawatan dan Isalina dari program Studi D-III Teknologi Laboratorium Medis," jelas dia.
Dia menambahkan, terkait serapan lulusan di pasar kerja, sebagian besar lulusan Politeknik Kesehatan Kendari bekerja di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara dan sebagian di wilayah lain di Indonesia. Disebutkan, beberapa lulusan Poltekkes Kendari juga bekerja di luar negeri, seperti Jepang dan Kuwait.
Dikatakan, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk daerah terpencil dan terbelakang, Kementerian Kesehatan RI meluncurkan Program Nusantara Sehat bagi dokter, dokter gigi, perawat, bidan, analis dan farmasi.
Dia meyakini alumnus Poltekkes Kendari dapat diterima kerja pada program tersebut.
"Saya mengajak kepada kita semua, mari bersama-sama meningkatkan kinerja dan prestasi kerja karena tantangan bagi kita adalah bagaimana menjadikan lembaga pendidikan Poltekkes Kemenkes Kendari dapat menghasilkan lulusan yang profesional, mandiri dan mampu bersaing dalam pasaran lokal, nasional, regional dan internasional," demikian Askrening.