Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perikanan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong para nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui usaha asuransi yang telah diberikan.
Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Imran Ismail di Kendari, Sabtu menjelaskan, saat ini pihaknya terus mensosialisasikan pentingnya berasuransi karena salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi adalah nelayan.
"Apabila terjadi risiko kecelakaan maupun kematian akibat bekerja dapat mengklaim asuransinya baik melalui BPJS Ketenagakerjaan maupun PT Jasindo," kata Imran.
Ia mengatakan selain perlindungan kepada nelayan pemerintah juga mempunyai program pemberdayaan bagi nelayan seperti sertifikat tanah nelayan (SeHAT). Program ini sudah dilaksanakan mulai hampir 10 tahun lalu dan sampai saat ini bekerja sama dengan Badan Petanahan Negara (BPN) Kota Kendari.
Bagi nelayan yang mempunyai tanah belum disertifikatkan dapat mengikuti program ini. Dengan adanya sertifikat, nelayan dapat mengakses modal usaha baik melalui perbankan maupun non perbankan.
Program pemberdayaan lainnya, kata Imran, adalah bantuan sarana-prasarana bagi nelayan baik itu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) maupun dari Pemkot Kendari melalui Dinas Perikanan.
Sebagai contoh, pelaku usaha budidaya yang berada di Bungkutoko, pihaknya menyiapkan sarana-prasarana budidaya berupa karamba yg pekerjaannya telah selesai, tinggal proses pemanfaatannya. Dan untuk bibit diberi bantuan antara 50-100 ekor per kepala keluarga.
Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Imran Ismail di Kendari, Sabtu menjelaskan, saat ini pihaknya terus mensosialisasikan pentingnya berasuransi karena salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi adalah nelayan.
"Apabila terjadi risiko kecelakaan maupun kematian akibat bekerja dapat mengklaim asuransinya baik melalui BPJS Ketenagakerjaan maupun PT Jasindo," kata Imran.
Ia mengatakan selain perlindungan kepada nelayan pemerintah juga mempunyai program pemberdayaan bagi nelayan seperti sertifikat tanah nelayan (SeHAT). Program ini sudah dilaksanakan mulai hampir 10 tahun lalu dan sampai saat ini bekerja sama dengan Badan Petanahan Negara (BPN) Kota Kendari.
Bagi nelayan yang mempunyai tanah belum disertifikatkan dapat mengikuti program ini. Dengan adanya sertifikat, nelayan dapat mengakses modal usaha baik melalui perbankan maupun non perbankan.
Program pemberdayaan lainnya, kata Imran, adalah bantuan sarana-prasarana bagi nelayan baik itu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) maupun dari Pemkot Kendari melalui Dinas Perikanan.
Sebagai contoh, pelaku usaha budidaya yang berada di Bungkutoko, pihaknya menyiapkan sarana-prasarana budidaya berupa karamba yg pekerjaannya telah selesai, tinggal proses pemanfaatannya. Dan untuk bibit diberi bantuan antara 50-100 ekor per kepala keluarga.