Kendari (ANTARA) - Petani di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mengembangkan tanaman umbi porang varietas Madiun sebagai tindak lanjut beberapa petani yang melakukan studi banding terkait cara bercocok tanam sektor perkebunan.

Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga di Andolo, Konawe Selatan, Jumat menyebutkan tanaman umbi-umbian khususnya porang sangat cocok di daerah Konawe Selatan, di sampaing lahan yang cukup tersedia.

"Selain lahan milik masyarakat yang masih luas, juga lahan-lahan terlantar dan lahan hutan dijumpai dimana-mana yang cocok untuk tanaman perkebunan. Kalau berhasil tanaman porang ini tentu menjadi komoditas ekspor setelah merica/lada dan kelapa sawit," ujar bupati.

Bupati dua periode itu optimistis dengan pengembangan tanaman porang yang telah dikembangkan masyarakat, usai mengikuti magang di Pulau Jawa itu akan memberi pengetahuan yang positif dalam proses budidaya tanaman porang.

Sebab, kata Surunuddin, meskipun sebelumnya sudah ada yang telah mengembangkan tanaman itu, tetapi hasilnya belum berkualitas, sehingga ketika akan dijual di pasaran hanya dinilai jauh lebih kecil dari harga porang yang sudah tersertifikasi.
  Ilustrasi- Tanaman porang di pulau Jawa.(Foto Antara/dok)

Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Konsel dalam mengembangkan tanaman porang, tahun 2021 telah mengalokasikan dana untuk membeli bibit porang varietas Madiun yang sudah terkenal secara nasional.

Tanpa menyebut besaran anggaran yang disiapkan pemkab Konsel, kata Surunuddin, dengan memacu para petani untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur itu sekaligus sebagai cara memotong kemiskinan di darah.

Politisi Partai Golkar Konsel itu mengatakan,  Konsel yang terdiri dari 25 wilayah kecamatan itu memiliki areal perkebunan yang luas dibanding kabupaten lain di Sultra, dan tidak heran selama lima tahun terakhir ini, kebutuhan sayur-mayur dan buah-buahan untuk masyarakat kota Kendari sekitar 45 persen di pasok dari para petani dari Konawe Selatan.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024