Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Sulawesi Tenggara, bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara (Sultra) menggas kerjasama untuk mencegah paham radikal terhadap siswa pelatihan nantinya.
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu melalui keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan kerja sama yang akan dilakukan pihaknya dan Kanwil Kemenag Sultra berupa pemberian materi soft skill terhadap siswa pelatihan, untuk menambah wawasan spritual sehingga tidak disusupi paham-paham yang dapat memecah bangsa.
"Ini penting untuk menghindarkan siswa dari paham-paham radikal dan sekaligus memberikan keseimbangan pengetahuan kepada para siswa. Sehingga selain ilmu keterampilannya yang baik, ilmu pengetahuannya baik, ilmu sosialnya baik, ilmu agamanya juga baik," kata dia.
Kantor Wilayah Kemenag Sultra dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari berencana bakal menjalin kerja sama pada 2022 tentang pemberian materi kepada siswa yang mengikuti pelatihan kompetensi di balai itu.
Polondu mengatakan rencana itu dibahas saat Kepala Kanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamin didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh Loga mengunjungi BLK Kendari.
Dia menjelaskan, sebelumnya BLK Kendari telah menjalin kerja sama dengan Kanwil Kemenag Sultra di masa kepemimpinan Fesal Musaad. Kerja sama itu terkait pemberian pelatihan kepada siswa-siswi madrasah, dimana BLK Kendari menyiapkan instruktur atau tenaga pengajarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamin mengatakan pihaknya sangat mendukung kerja sama yang akan terjalin antara BLK Kendari dan Kemenag Sultra.
“Kami sangat bersyukur jika itu terlaksana dan kami juga berterimakasih atas penerimaan Kepala BLK Kendari dalam kunjungan silaturahim kami hari ini,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk kerja sama yang sebelumnya telah terjalin dengan BLK Kendari terkait pemberian pelatihan kepada siswa, hal itu masih akan dikaji kembali. Pasalnya, pelatihan tersebut dilakukan di masa pandemi yang materinya pembuatan masker.
"Kita lihat ke depannya, karena kerja sama seperti itu sangat baik dan Insya Allah kita upayakan ada namun dengan tema atau materi yang beda," kata Zainal.
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu melalui keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan kerja sama yang akan dilakukan pihaknya dan Kanwil Kemenag Sultra berupa pemberian materi soft skill terhadap siswa pelatihan, untuk menambah wawasan spritual sehingga tidak disusupi paham-paham yang dapat memecah bangsa.
"Ini penting untuk menghindarkan siswa dari paham-paham radikal dan sekaligus memberikan keseimbangan pengetahuan kepada para siswa. Sehingga selain ilmu keterampilannya yang baik, ilmu pengetahuannya baik, ilmu sosialnya baik, ilmu agamanya juga baik," kata dia.
Kantor Wilayah Kemenag Sultra dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari berencana bakal menjalin kerja sama pada 2022 tentang pemberian materi kepada siswa yang mengikuti pelatihan kompetensi di balai itu.
Polondu mengatakan rencana itu dibahas saat Kepala Kanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamin didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh Loga mengunjungi BLK Kendari.
Dia menjelaskan, sebelumnya BLK Kendari telah menjalin kerja sama dengan Kanwil Kemenag Sultra di masa kepemimpinan Fesal Musaad. Kerja sama itu terkait pemberian pelatihan kepada siswa-siswi madrasah, dimana BLK Kendari menyiapkan instruktur atau tenaga pengajarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamin mengatakan pihaknya sangat mendukung kerja sama yang akan terjalin antara BLK Kendari dan Kemenag Sultra.
“Kami sangat bersyukur jika itu terlaksana dan kami juga berterimakasih atas penerimaan Kepala BLK Kendari dalam kunjungan silaturahim kami hari ini,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk kerja sama yang sebelumnya telah terjalin dengan BLK Kendari terkait pemberian pelatihan kepada siswa, hal itu masih akan dikaji kembali. Pasalnya, pelatihan tersebut dilakukan di masa pandemi yang materinya pembuatan masker.
"Kita lihat ke depannya, karena kerja sama seperti itu sangat baik dan Insya Allah kita upayakan ada namun dengan tema atau materi yang beda," kata Zainal.