Kendari (ANTARA) - Pemerhati olahraga Sultra Achmad Wahab meminta KONI Sulawesi Tenggara diminta melakukan evaluasi pembinaan atlet secara menyeluruh usai keikusertaan pada PON XX Papua yang hanya meraih 5 medali emas.

Achmad Wahab di Kendari, Senin mengatakan perolehan 5 medali emas di PON Papua mengalami kemunduran dibandingkan PON XIX 2015 di Bandung, Jawa Barat.

"Evaluasi penting untuk merencanakan strategi pembinaan atlet menghadapi iven nasional yang akan datang. Kemunduran prestasi harus dapat diidentifikasi," kata Ahmad.

Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Provinsi Sulawesi Tenggara diperkuat 14 cabang olahraga namun hanya 3 cavang olahraga yang menyumbangkan medali.

"Faktanya 11 cabang olahraga pulang tanpa kepingan medali. Ini harus menjadi evaluasi KONI untuk pembinaan di masa mendatang," katanya.

Kontingen PON XX Sultra mengumpulkan 5 medali emas, 5 perak dan 5 perunggu.

Atlet dayung mempersembahkan 5 medali, emas  4 medali  perak dan 3 medali perunggu.

Sedangkan cabang Softball putri menyumbangkan satu medali perak dan dua medali perunggu diraih atas perjuangan atlet pencak silat dan sepak takraw.

Pelatih Pencak silat Sultra  Adam Malik mengatakan evaluasi capaian prestasi usai PON Papua penting.

"Evaluasi menjadi keharusan karena sebelum berangkat ke PON  masing-masing cabang olahraga mencanangkan target perolehan medali emas," kata Adam.

Evaluasi bukan untuk saling menyoroti kelemahan atau mengungkap kegagalan tetapi mengemukakan fakta-fakta prestasi secara obyektif sebagai alat ukur pembinaan selanjutnya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024