Kolaka (ANTARA) - Warga Desa Konaweha Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, mengembangkan pupuk kompos organik yang dikelola oleh BUMDes setempat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat selama masa pandemi COVID-19 ini.
Kepala Desa Konaweha Hastu yang dikonfirmasi di Kolaka, Senin, menjelaskan, pupuk kompos yang dibuat oleh masyarakat sudah melalui uji laboratorium degan hasil yang sangat baik dan bisa bersaing dengan pupuk yang saat ini ada di pasaran.
"Harapan kita pupuk hasil buatan masyarakat bisa dijual di pasaran sehingga bagaimana [emerintah dan stakeholder bisa memberdayakan hasil kerja
masyarakat," ungkap Hastu.
Selain pembuatan pupuk kompos, kata dia, badan usaha milik desa juga mengembangkan beberapa usaha untuk meningkatkan pendapatan desa.
"Masa pandemi ini beberapa kegiatan usaha masyarakat yang tergabung BUMDes memang harus dikembangkan," katanya.
Selain usaha pembuatan pupuk kompos, kata dia, Badan Usaha Milik Desa itu juga akan mengelola air bersih yang selama ini dikelola langsung oleh masyarakat secara swadaya.
Apalagi lanjut Hastu revitalisasi pengurus badan usaha milik desa baru dilakukan tahun ini dimasa pandemi COVID-19 sehingga Pemerintah desa melibatkan semua stakeholder dan kalangan muda yang ada di desa untuk melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan dan menopang ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Konaweha Hastu yang dikonfirmasi di Kolaka, Senin, menjelaskan, pupuk kompos yang dibuat oleh masyarakat sudah melalui uji laboratorium degan hasil yang sangat baik dan bisa bersaing dengan pupuk yang saat ini ada di pasaran.
"Harapan kita pupuk hasil buatan masyarakat bisa dijual di pasaran sehingga bagaimana [emerintah dan stakeholder bisa memberdayakan hasil kerja
masyarakat," ungkap Hastu.
Selain pembuatan pupuk kompos, kata dia, badan usaha milik desa juga mengembangkan beberapa usaha untuk meningkatkan pendapatan desa.
"Masa pandemi ini beberapa kegiatan usaha masyarakat yang tergabung BUMDes memang harus dikembangkan," katanya.
Selain usaha pembuatan pupuk kompos, kata dia, Badan Usaha Milik Desa itu juga akan mengelola air bersih yang selama ini dikelola langsung oleh masyarakat secara swadaya.
Apalagi lanjut Hastu revitalisasi pengurus badan usaha milik desa baru dilakukan tahun ini dimasa pandemi COVID-19 sehingga Pemerintah desa melibatkan semua stakeholder dan kalangan muda yang ada di desa untuk melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan dan menopang ekonomi masyarakat.