Kendari (ANTARA) - Manggala Agni Sulawesi Tenggara (Sultra) memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua titik daerah Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kepala Manggala Agni Daops Sulawesi Tenggara Yanuar Fanca Kusuma melalui WhatsApp dari Kendari, Rabu mengatakan kebakaran terjadi di dua titik yakni Kelurahan Ngapaha dan Desa Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea.
"Kami menerima informasi pukul 14.30 Wita dan tim langsung berkat ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman, api dipadamkan sekitar pukul 15.00 Wita," kata dia.
Dia menyampaikan, kebakaran terjadi bukan hanya di lahan terbuka, namun lahan perkebunan milik warga juga ikut terbakar bahkan terdapat sebuah pondok dan alat bertani juga dilalap si jago merah.
Dengan kejadian itu, Yanuar mengaku pihaknya bergerak cepat melakukan upaya pemadaman api sebelum merambat lebih luas apalagi dalam kondisi terik panas matahari berpotensi mempercepat api menyebar.
Selain itu, di titik kebakaran tersebut terdapat sebuah kabel milik PT PLN, sehingga upaya pemadaman segera dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Personel Manggala Agni Sultra padamkan kebakaran sebuah pondok milik petani yang ikut terbakar di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Rabu (6/10/2021) (ANTARA/HO-Manggala Agni Sultra)
Dalam upaya menjinakkan api, Manggala Agni Sultra menurunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan peralatan manual yang dipegang langsung para personel untuk pemadaman.
"Sedangkan jumlah personel yang kami terjunkan satu regu karena kebakaran ini kami anggap sedang sehingga tidak diperlukan jumlah dan sarplas yang lebih besar," ujar dia.
Meski begitu, Manggala Agni Sultra belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu, serta siapa pemilik yang pondoknya terbakar.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan upaya pembakaran karena dampaknya ke orang lain seperti pengguna jalan maupun pemilik kebun yang tidak tahu menahu juga akan berimbas atas tindakan itu.
"Kasian mereka yang sudah berupaya menanam tanaman buah-buahan ikut terbakar. Jadi pikirkan orang lain jangan pikirkan diri sendiri," kata Yanuar.
Kepala Manggala Agni Daops Sulawesi Tenggara Yanuar Fanca Kusuma melalui WhatsApp dari Kendari, Rabu mengatakan kebakaran terjadi di dua titik yakni Kelurahan Ngapaha dan Desa Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea.
"Kami menerima informasi pukul 14.30 Wita dan tim langsung berkat ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman, api dipadamkan sekitar pukul 15.00 Wita," kata dia.
Dia menyampaikan, kebakaran terjadi bukan hanya di lahan terbuka, namun lahan perkebunan milik warga juga ikut terbakar bahkan terdapat sebuah pondok dan alat bertani juga dilalap si jago merah.
Dengan kejadian itu, Yanuar mengaku pihaknya bergerak cepat melakukan upaya pemadaman api sebelum merambat lebih luas apalagi dalam kondisi terik panas matahari berpotensi mempercepat api menyebar.
Selain itu, di titik kebakaran tersebut terdapat sebuah kabel milik PT PLN, sehingga upaya pemadaman segera dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dalam upaya menjinakkan api, Manggala Agni Sultra menurunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan peralatan manual yang dipegang langsung para personel untuk pemadaman.
"Sedangkan jumlah personel yang kami terjunkan satu regu karena kebakaran ini kami anggap sedang sehingga tidak diperlukan jumlah dan sarplas yang lebih besar," ujar dia.
Meski begitu, Manggala Agni Sultra belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu, serta siapa pemilik yang pondoknya terbakar.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan upaya pembakaran karena dampaknya ke orang lain seperti pengguna jalan maupun pemilik kebun yang tidak tahu menahu juga akan berimbas atas tindakan itu.
"Kasian mereka yang sudah berupaya menanam tanaman buah-buahan ikut terbakar. Jadi pikirkan orang lain jangan pikirkan diri sendiri," kata Yanuar.