Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah mengusulkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata dan Kemaritiman masuk dalam skala prioritas di tahun 2022.

Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio di Kendari, Senin mengatakan, sebagai yang diberi wewenang oleh Gubernur Sultra dibidang pendidikan (SMU/SMK) terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam memajukan kualitas pendidikan di daerah ini, termasuk diantaranya mengusulkan secara langsung sejumlah program strategis ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baru-baru ini melakukan kunjungan secara langsung ke Jakarta dan bertemu Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti  yang juga tidak lain sesama alumni saat kuliah S3 di The Australian National University of Cambera, sehingga tidak heran jika sejumlah program yang diusulkan masuk program skala prioritas, termasuk pendirian dua SMK yakni Pariwisata dan Kemaritiman pada Tahun 2022.

Ia mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas sambutan Sekretaris Jenderal Kemendikbud terlebih lagi dalam perhatiannya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Sultra, agar bisa memenuhi standar pendidikan nasional di Indonesia.

Ia lebih lanjut mengatakan, dalam kunjungannya tersebut, pihaknya juga memberikan penjelasan terkait kondisi pendidikan di Sultra, diantaranya terkait kondisi pembelajaran di masa pandemi COVID-19, dimana Provinsi Sultra telah melaksanakan proses belajar mengajar secara terbatas pada wilayah yang masuk dalam level tiga, dua, dan satu. Hal ini juga telah melalui instruksi Gubernur Sultra, Ali Mazi kepada para bupati dan wali kota se Sultra.

Selanjutnya, masih Pembina Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) Provinsi Sultra ini, hal lain yang menjadi laporan penting yakni penjabaran sejumlah program prioritas Pemprov Sultra pada bidang pendidikan, dimana kesemuanya terkait peningkatan pendidikan dan kemajuan kebudayaan di Sultra.

"Tahun 2022, Sultra mendapat dukungan untuk pembangunan SMK Pariwisata dan SMK Kemaritiman. Kedua bidang ini merupakan sektor unggulan Sultra, yang nantinya akan mengikat dunia usaha maupun industri melalui MoU, agar tamatan dua SMK ini diharapkan langsung terpakai, baik pada dunia industri atau dunia usaha tadi," jelas Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini. Kadis Dikbud Sultra Drs Asrun Lio, MHum,PhD saat melakukan pertemuan dengan Sekjen Kemendikbud RI, Ir Suharti MA PhD. (Foto ANTARA/HO-Humas Dikbud)

 Ia mengharapkan adanya penguatan infrastruktur pendidikan dari Kemendikbud RI, mengingat masih banyaknya sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di Sultra belum memiliki sarana prasarana memadai sesuai dengan standar pendidikan nasional.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, orang nomor satu di jajaran Dikbud Provinsi Sultra ini menjabarkan tentang program PERAU GADIK, yakni sebuah sistem aplikasi penataan dan pemerataan guru di Sultra, dimana proses pemindahan atau pemutasian guru dan tenaga pendidik tidak lagi dilakukan secara manual, melainkan dipindahkan oleh sistem dengan dasar pertimbangan tertentu.

Namun tenaga pendidik tidak perlu mengkhawatirkan sistem ini, sebab telah dipersiapkan mekanisme aturan untuk mengisi kekosongan guru di wilayah yang diperlukan. Sehingga distribusi guru negeri diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut.

Mendengar penjabaran tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Suharti memberikan respon positif, terlebih dinilai sebagai program inovatif, sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Provinsi Sultra, utamanya melalui pendistribusian guru secara merata dan proporsional.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024