Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mendapat pengamanan maksimal dari TNI-Polri guna memberikan rasa aman kepada seluruh kontingen yang bertanding.
Hal itu disampaikan dalam siaran pers Divisi Humas Polri, saat Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapan pengamanan PON XX Papua, Rabu.
Di dalam rapat tersebut, disampaikan pula sebanyak 21.268 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan untuk pengamanan PON XX Papua yang akan dibuka tanggal 2 Oktober mendatang.
"Mereka laksanakan kegiatan pertandingan terancam, ketakutan ini yang tidak boleh terjadi," kata Sigit.
Sigit mengingatkan kepada seluruh personel pengamanan TNI-Polri yang terlibat untuk mengantisipasi sekecil apapun gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mungkin terjadi selama pesta olahraga empat tahunan tersebut, terutama di wilayah dan arena diselenggarakannya PON XX Papua.
"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian dilaksanakan 'open ceremony', ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," ujar Sigit.
Selain pengamanan, Sigit juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan selama penyelenggaraan PON XX Papua tetap diperkuat, agar tidak menjadi tempat penularan kasus positif dengan adanya kegiatan tersebut.
Jenderal bintang empat itu juga berharap pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri harus mengejar percepatan vaksinasi di Papua dengan memaksimalkan keberadaan gerai vaksinasi yang sudah disiapkan di arena-arena PON.
Menurut Sigit, dengan dilakukannya pengamanan dan strategi pengendalian COVID-19, hal itu bisa memberikan efek berganda, yakni PON XX Papua bisa berjalan aman, lonjakan virus COVID-19 tidak terjadi dan terciptanya pertumbuhan ekonomi di Papua maupun tingkat nasional.
Sigit menyebutkan, di tengah pandemi COVID-19 perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen kuartal II-2021. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi di Papua yang tumbuh sebesar 13,14 persen pada kuartal II 2021.
Hal ini, kata dia, menunjukkan optimisme bahwa Indonesia tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi.
"Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus dijaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim itu juga menambahkan, pelaksanaan PON XX Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentunya hal itu, harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholder lainnya.
"Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penanganan operasi," kata Sigit.
Hal itu disampaikan dalam siaran pers Divisi Humas Polri, saat Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapan pengamanan PON XX Papua, Rabu.
Di dalam rapat tersebut, disampaikan pula sebanyak 21.268 personel gabungan TNI-Polri telah dikerahkan untuk pengamanan PON XX Papua yang akan dibuka tanggal 2 Oktober mendatang.
"Mereka laksanakan kegiatan pertandingan terancam, ketakutan ini yang tidak boleh terjadi," kata Sigit.
Sigit mengingatkan kepada seluruh personel pengamanan TNI-Polri yang terlibat untuk mengantisipasi sekecil apapun gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mungkin terjadi selama pesta olahraga empat tahunan tersebut, terutama di wilayah dan arena diselenggarakannya PON XX Papua.
"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian dilaksanakan 'open ceremony', ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," ujar Sigit.
Selain pengamanan, Sigit juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan selama penyelenggaraan PON XX Papua tetap diperkuat, agar tidak menjadi tempat penularan kasus positif dengan adanya kegiatan tersebut.
Jenderal bintang empat itu juga berharap pemerintah daerah dibantu TNI dan Polri harus mengejar percepatan vaksinasi di Papua dengan memaksimalkan keberadaan gerai vaksinasi yang sudah disiapkan di arena-arena PON.
Menurut Sigit, dengan dilakukannya pengamanan dan strategi pengendalian COVID-19, hal itu bisa memberikan efek berganda, yakni PON XX Papua bisa berjalan aman, lonjakan virus COVID-19 tidak terjadi dan terciptanya pertumbuhan ekonomi di Papua maupun tingkat nasional.
Sigit menyebutkan, di tengah pandemi COVID-19 perekonomian Indonesia sudah mulai tumbuh sebesar 7,07 persen kuartal II-2021. Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi di Papua yang tumbuh sebesar 13,14 persen pada kuartal II 2021.
Hal ini, kata dia, menunjukkan optimisme bahwa Indonesia tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi.
"Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus dijaga dengan kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus COVID-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim itu juga menambahkan, pelaksanaan PON XX Papua sekaligus membuktikan bahwa Indonesia bisa di mata dunia. Tentunya hal itu, harus didukung dengan semakin diperkuatnya sinergitas dan soliditas TNI-Polri serta stakeholder lainnya.
"Soliditas TNI-Polri dan seluruh jajaran pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam penanganan operasi," kata Sigit.