Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden bidang sosial Angkie Yudhistia melaporkan vaksinasi pertama untuk penyandang disabilitas dan pendamping di enam provinsi telah mencapai 95 persen.
Keenam provinsi yang melaporkan vaksinasi untuk penyandang disabilitas tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten, serta dua wilayah khusus yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
“Vaksinasi disabiltas dan pendamping di enam provinsi untuk dosis satu sudah 95 persen, artinya untuk mencapai kekebalan kelompok penyandang disabilitas telah terbentuk,” ujar Angkie kepada wartawan di Kantor Kementerian Sosial Jakarta, Rabu.
Vaksinasi tersebut menggunakan merk Sinopharm hibah dari Raja Uni Emirat Arab sebanyak 450.000 dosis. Target vaksinasi menyasar 225.000 penyandang disabilitas.
Angkie mengatakan kegiatan tersebut terselenggara hasil kolaborasi bersama tiga kementerian, yakni Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Saat ini dosis kedua sedang berjalan, karena dari dosis satu ke dosis dua sudah 20 persen,” ujar dia.
Angkie melaporkan bahwa Dinas Sosial sudah bekerja sesuai tupoksi, karena data semua terpusat di Kementerian Sosial. “Setelah kami berbincang, ada banyak hal yang ingin kami kolaborasikan, fokus Presiden dengan Kemensos sudah berjalan sesuai tupoksi,” ujar Angkie.
Keenam provinsi yang melaporkan vaksinasi untuk penyandang disabilitas tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten, serta dua wilayah khusus yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
“Vaksinasi disabiltas dan pendamping di enam provinsi untuk dosis satu sudah 95 persen, artinya untuk mencapai kekebalan kelompok penyandang disabilitas telah terbentuk,” ujar Angkie kepada wartawan di Kantor Kementerian Sosial Jakarta, Rabu.
Vaksinasi tersebut menggunakan merk Sinopharm hibah dari Raja Uni Emirat Arab sebanyak 450.000 dosis. Target vaksinasi menyasar 225.000 penyandang disabilitas.
Angkie mengatakan kegiatan tersebut terselenggara hasil kolaborasi bersama tiga kementerian, yakni Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Saat ini dosis kedua sedang berjalan, karena dari dosis satu ke dosis dua sudah 20 persen,” ujar dia.
Angkie melaporkan bahwa Dinas Sosial sudah bekerja sesuai tupoksi, karena data semua terpusat di Kementerian Sosial. “Setelah kami berbincang, ada banyak hal yang ingin kami kolaborasikan, fokus Presiden dengan Kemensos sudah berjalan sesuai tupoksi,” ujar Angkie.