Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara menyampaikan minat pemuda melakukan investasi saham menunjukan pertumbuhan yang signifikan meski masih dalam situasi pandemi COVID-19
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra Ricky saat diwawancara melalui WhatsAppnya di Kendari, Rabu, mengatakan jumlah investor saham di provinsi itu saat ini tercatat lebih dari 10.000 yang didominasi usia muda di bawah 30 tahun.
"Investor usia muda di Sultra sebesar 64 persen dari 10.000 lebih investor, artinya didominasi kalangan muda," kata dia.
Sepanjang bulan Juli 2021, terdapat penambahan investor saham baru sebanyak 469 investor yang berasal dari Sultra sehingga totalnya telah mencapai 10.330 investor.
Walau baru memasuki paruh kedua tahun 2021, jumlah investor tersebut telah tumbuh 69,2 persen dibandingkan total investor di tahun 2020. Hal ini menunjukkan minat masyarakat Sultra yang cukup tinggi untuk berinvestasi bahkan di tengah masa PPKM darurat.
"Adapun nilai transaksi jual beli saham di bulan Juli 2021 yaitu sebesar Rp230,713 miliar. Jumlah ini juga berada di atas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 yang bernilai Rp 195,310 miliar," terangnya.
Nilai transaksi saham rata-rata per bulan di tahun 2020 tercatat sekitar Rp75 miliar. Artinya, telah terjadi kenaikan sekitar 260 persen dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan. Dari total 10.330 investor, terdapat 6.622 investor yang berada di bawah usia 30 tahun.
"Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sultra cukup besar," ujar dia.
Menurutnya, banyaknya usia muda yang melakukan investasi saham dipengaruhi oleh kehadiran galeri investasi di berbagai perguruan tinggi.
Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Galeri Investasi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam-Enam (STIE 66) Kendari, Galeri Investasi Syariah IAIN Kendari, Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Galeri Investasi Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan).
Selanjutnya, Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Galeri Investasi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Galeri Investasi Ammi Ana Wonua dan Galeri Investasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Tahun ini kami targetkan ada penambahan 4 galeri investasi," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra Ricky saat diwawancara melalui WhatsAppnya di Kendari, Rabu, mengatakan jumlah investor saham di provinsi itu saat ini tercatat lebih dari 10.000 yang didominasi usia muda di bawah 30 tahun.
"Investor usia muda di Sultra sebesar 64 persen dari 10.000 lebih investor, artinya didominasi kalangan muda," kata dia.
Sepanjang bulan Juli 2021, terdapat penambahan investor saham baru sebanyak 469 investor yang berasal dari Sultra sehingga totalnya telah mencapai 10.330 investor.
Walau baru memasuki paruh kedua tahun 2021, jumlah investor tersebut telah tumbuh 69,2 persen dibandingkan total investor di tahun 2020. Hal ini menunjukkan minat masyarakat Sultra yang cukup tinggi untuk berinvestasi bahkan di tengah masa PPKM darurat.
"Adapun nilai transaksi jual beli saham di bulan Juli 2021 yaitu sebesar Rp230,713 miliar. Jumlah ini juga berada di atas nilai transaksi rata-rata di tahun 2021 yang bernilai Rp 195,310 miliar," terangnya.
Nilai transaksi saham rata-rata per bulan di tahun 2020 tercatat sekitar Rp75 miliar. Artinya, telah terjadi kenaikan sekitar 260 persen dari sisi nilai rata-rata transaksi per bulan. Dari total 10.330 investor, terdapat 6.622 investor yang berada di bawah usia 30 tahun.
"Ini menandakan kesadaran kaum muda dalam berinvestasi saham di Sultra cukup besar," ujar dia.
Menurutnya, banyaknya usia muda yang melakukan investasi saham dipengaruhi oleh kehadiran galeri investasi di berbagai perguruan tinggi.
Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Galeri Investasi Syariah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Enam-Enam (STIE 66) Kendari, Galeri Investasi Syariah IAIN Kendari, Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Galeri Investasi Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan).
Selanjutnya, Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Galeri Investasi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Galeri Investasi Ammi Ana Wonua dan Galeri Investasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Tahun ini kami targetkan ada penambahan 4 galeri investasi," katanya.