Kendari (ANTARA) - Pinjaman Pemerintah Kota Kendari telah disetujui Kementerian Keuangan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp374 miliar untuk membangun jalan lingkar dalam atau inner ring road, Rumah Sakit Tipe D termasuk puskesmas di daerah itu.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu, mengatakan pinjaman dari perusahaan di bawah Kementerian Keuangan itu tidak hanya membiayai pembangunan jalan lingkar namun ada beberapa proyek lainnya seperti rumah sakit tipe D di daerah Kecamatan Puuwatu dan Puskesmas Kandai di Kecamatan Kendari.
"Alhamdulillah sudah disetujui pusat cukup besar biaya yang akan diturunkan oleh pemerintah pusat kurang lebih Rp374 miliar," katanya.
Ia menuturkan, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia baru empat daerah yang tahun 2021 ini disetujui oleh pemerintah pusat salah satunya adalah Kota Kendari.
Ratusan miliar anggaran digelontorkan pemerintah pusat itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalan lingkar sebesar Rp212 miliar, lalu RSUD Tipe D sebesar Rp146 miliar, dan Puskemas Kandai Rp16 miliar.
Menurut Wali Kota, pembangunan jalan lingkar dalam sangat penting diadakan dalam rangka mencegah kemacetan yang berpotensi terjadi seiring dengan perkembangan kota saat ini.
Lokasi pembangunan jalan lingkar dalam tersebut berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Kambu dan Kecamatan Wuawua.
Jalan lingkar dalam di Kecamatan Kambu nantinya akan menghubungkan Jalan Z.A. Sugianto Tapal Kuda/samping RSUD Kendari dengan Jalan MT Haryono di pertigaan Kampus UHO, sedangkan di Kecamatan Wuawua akan menghubungkan Jalan MT Haryono (Praja II) dengan Jalan La Ode Hadi depan Taman Kali Kadia.
Sementara, rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D akan dirancang dengan kapasitas sekira 67 bed yang nantinya bakal mendukung beberapa rumah sakit yang ada di Kota Kendari jika terjadi kelebihan kapasitas.
"Kita tempatkan di sana karena memang wilayah sana belum ada fasilitas kesehatan yang memadai. Kita tempatkan di sana supaya masyarakat kita walaupun dia sudah masuk Kabupaten Konawe tapi karena aksesnya lebih dekat ke Kota Kendari," katanya.
Selanjutnya juga akan dibangun Puskesmas Kandai, di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, sebab di daerah itu, menurut Wali Kota, terdapat pelabuhan penyeberangan menuju Kabupaten Konawe Kepuluan.
"Karena masyarakat yang dari Kabupaten Konawe Kepulauan itu kan mendarat di pelabuhan Wawonii. Sementara di sana mungkin fasilitas kesehatan masih terbatas makanya kita bangun di situ supaya semakin bagus pelayanan kesehatan kita," kata Wali Kota.
Sulkarnain mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan tersebut dilakukan guna mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat bukan hanya warga Kota Kendari, namun dari daerah lainnya.
"Kita di Kota Kendari tidak hanya bertanggung jawab untuk masyarakat kota Kendari saja karena status kita sebagai ibukota provinsi maka kita juga harus siap untuk melayani masyarakat di sekitar wilayah Kota Kendari," katanya.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu, mengatakan pinjaman dari perusahaan di bawah Kementerian Keuangan itu tidak hanya membiayai pembangunan jalan lingkar namun ada beberapa proyek lainnya seperti rumah sakit tipe D di daerah Kecamatan Puuwatu dan Puskesmas Kandai di Kecamatan Kendari.
"Alhamdulillah sudah disetujui pusat cukup besar biaya yang akan diturunkan oleh pemerintah pusat kurang lebih Rp374 miliar," katanya.
Ia menuturkan, dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia baru empat daerah yang tahun 2021 ini disetujui oleh pemerintah pusat salah satunya adalah Kota Kendari.
Ratusan miliar anggaran digelontorkan pemerintah pusat itu akan digunakan untuk membiayai pembangunan jalan lingkar sebesar Rp212 miliar, lalu RSUD Tipe D sebesar Rp146 miliar, dan Puskemas Kandai Rp16 miliar.
Menurut Wali Kota, pembangunan jalan lingkar dalam sangat penting diadakan dalam rangka mencegah kemacetan yang berpotensi terjadi seiring dengan perkembangan kota saat ini.
Lokasi pembangunan jalan lingkar dalam tersebut berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Kambu dan Kecamatan Wuawua.
Jalan lingkar dalam di Kecamatan Kambu nantinya akan menghubungkan Jalan Z.A. Sugianto Tapal Kuda/samping RSUD Kendari dengan Jalan MT Haryono di pertigaan Kampus UHO, sedangkan di Kecamatan Wuawua akan menghubungkan Jalan MT Haryono (Praja II) dengan Jalan La Ode Hadi depan Taman Kali Kadia.
Sementara, rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D akan dirancang dengan kapasitas sekira 67 bed yang nantinya bakal mendukung beberapa rumah sakit yang ada di Kota Kendari jika terjadi kelebihan kapasitas.
"Kita tempatkan di sana karena memang wilayah sana belum ada fasilitas kesehatan yang memadai. Kita tempatkan di sana supaya masyarakat kita walaupun dia sudah masuk Kabupaten Konawe tapi karena aksesnya lebih dekat ke Kota Kendari," katanya.
Selanjutnya juga akan dibangun Puskesmas Kandai, di Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari, sebab di daerah itu, menurut Wali Kota, terdapat pelabuhan penyeberangan menuju Kabupaten Konawe Kepuluan.
"Karena masyarakat yang dari Kabupaten Konawe Kepulauan itu kan mendarat di pelabuhan Wawonii. Sementara di sana mungkin fasilitas kesehatan masih terbatas makanya kita bangun di situ supaya semakin bagus pelayanan kesehatan kita," kata Wali Kota.
Sulkarnain mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan tersebut dilakukan guna mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat bukan hanya warga Kota Kendari, namun dari daerah lainnya.
"Kita di Kota Kendari tidak hanya bertanggung jawab untuk masyarakat kota Kendari saja karena status kita sebagai ibukota provinsi maka kita juga harus siap untuk melayani masyarakat di sekitar wilayah Kota Kendari," katanya.