Kendari (ANTARA) - Perwakilan  atlet dan pelatihan yang sedang menjalani pemusatan latihan menghadapi  PON XX Papua menagih honor yang tertunda supaya firealisasikan.

Informasi yang dihimpun di Kendari, Kamis para atlet dan pelatih menemui pengurus KONI menuntut  pembayaran honor atlet selama empat bulan menjalani latihan.

“Kami sudah cukup sabar menanti  namun hanya dijanji-janji tak kuniunh terealisasi,”ujar Frida pengurus Perbakin Sultra.

Pelatih Cabang Olahraga Atletik Ali mengungkapkan jika pembayaran honor tersebut telah diberikan selama 12 bulan pada 2020 lalu senilai Rp1 juta per bulan.

Ali juga mempertanyakan honor Januari hingga Maret 2021 yang mengalami pemotongan senilai Rp100 ribu, sehingga mereka hanya menerima Rp900 ribu.

“Biar ketua juga tahu, kalau honor Januari sampai Maret  dipotong seratus ribu dan peruntukkannya kita belum tahu,” katanya.

Menanggapi keluhan para atlet dan pelatih Ketua Harian KONI Sultra Laode Suryono menjelaskan, pihaknya akan mengeluarkan surat KONI ditujukan kepada atlet dan pelatih agar segera menyerahkan rekening ke pengurus untuk menyelesaikan pembayaran honor yang masih tertunda.

“Untuk menghindari fitnah, dan tidak dipotong-potong lagi, kecuali pajak, kami minta agar atlet dan pelatih menyerahkan nomor rekening sehingga langsung ditransfer,” ungkapnya.

Selain meminta pembayaran honor, mereka juga meminta KONI Sultra agar segera menyerahkan perlengkapan pertandingan yang akan digunakan untuk latihan, sebab hingga saat ini sejumlah perlengkapan pertandingan yang diusulkan oleh cabang olahraga belum diterima oleh atlet dan pelatih.

“Perlengkapan itu tanggung jawab satgas PON, jika ada masalah silahkan bersurat, saya baru masuk dan saya akan panggil satgas untuk bicarakan bersama para pelatih dan ofisial hari ini,” ujarnya.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024