Kendari (ANTARA) - Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Kendari, Sulawesi Tenggara yang membuka kuota 70 calon siswa atlet untuk lima cabang olahraga pada tahun pelajaran 2021 tidak terpenuhi dan ditengarai minimnya minat dikarenakan pandemi COVID-19.
"Orang tua siswa mengurung niat mendorong putra putri mereka mendaftar di SKO karena kekuatiran penyebaran virus corona. Mereka akan mendorong anak-anak mereka melanjutkan pendidikan di SKO jika pandemi sudah berlalu," kata Kepala SKO Kendari Ali Imran di Kendari, Selasa.
SKO Kendari membuka kuota 70 orang siswa atlet untuk lima cabang olahraga, yakni dayung, sepak takraw, pencak silat, karate dan atletik.
Adapun kuota masing-masing cabang olahraga adalah dayung (16 orang), pencak silat (14 orang), sepak takraw (14), atletik (14 orang) dan karate (12 orang).
Namun yang terpenuhi kuota hanya cabang olahraga dayung (16 orang), sedangkan pencak silat hanya 9 orang, sepak takraw 11 orang, atletik 10 dan karate 10 orang.
"Awalnya peminat yang mengikuti seleksi cukup tinggi namun akhirnya gagal karena tidak memenuhi syarat maka beruntunglah yang terjaring menjadi siswa SKO," kata Ali.
Calon siswa SKO lima cabang olahraga memiliki karakter berbeda, contoh peminat cabang olahraga dayung didominasi siswa berlatar belakang dari wilayah pesisir.
Pemerhati olahraga Ahmad Wahab mengapresiasi keberadaan SKO sebagai sarana pendidikan formal dan pelatihan siswa potensial cabang olahraga.
"Orang tua mendukung penuh anaknya melanjutkan pendidikan SKO karena mumpuni sekolah formal dan mumpuni dari segi prestasi olahraga," kata Ahmad Wahab.
Ia mengharapkan pemerintah daerah mendukung penuh penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SKO sebagai wadah menciptakan generasi muda berprestasi akademik dan berprestasi olahraga.
"Orang tua siswa mengurung niat mendorong putra putri mereka mendaftar di SKO karena kekuatiran penyebaran virus corona. Mereka akan mendorong anak-anak mereka melanjutkan pendidikan di SKO jika pandemi sudah berlalu," kata Kepala SKO Kendari Ali Imran di Kendari, Selasa.
SKO Kendari membuka kuota 70 orang siswa atlet untuk lima cabang olahraga, yakni dayung, sepak takraw, pencak silat, karate dan atletik.
Adapun kuota masing-masing cabang olahraga adalah dayung (16 orang), pencak silat (14 orang), sepak takraw (14), atletik (14 orang) dan karate (12 orang).
Namun yang terpenuhi kuota hanya cabang olahraga dayung (16 orang), sedangkan pencak silat hanya 9 orang, sepak takraw 11 orang, atletik 10 dan karate 10 orang.
"Awalnya peminat yang mengikuti seleksi cukup tinggi namun akhirnya gagal karena tidak memenuhi syarat maka beruntunglah yang terjaring menjadi siswa SKO," kata Ali.
Calon siswa SKO lima cabang olahraga memiliki karakter berbeda, contoh peminat cabang olahraga dayung didominasi siswa berlatar belakang dari wilayah pesisir.
Pemerhati olahraga Ahmad Wahab mengapresiasi keberadaan SKO sebagai sarana pendidikan formal dan pelatihan siswa potensial cabang olahraga.
"Orang tua mendukung penuh anaknya melanjutkan pendidikan SKO karena mumpuni sekolah formal dan mumpuni dari segi prestasi olahraga," kata Ahmad Wahab.
Ia mengharapkan pemerintah daerah mendukung penuh penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SKO sebagai wadah menciptakan generasi muda berprestasi akademik dan berprestasi olahraga.