Kendari (ANTARA) - Bulog  Kanwil Sulawesi Tenggara memiliki stok beras sebanyak 10.000 yang atau dapat memenuhi permintaan kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Kamis mengatakan stok 10 ribu ton tersebar di gudang milik Bulog di sejumlah kabupaten/kota.

"Bulog mengharapkan outlet penyaluran untuk mendekatkan beras dengan konsumen maupun penyalur," kata Ermin.

Musim panen di sentra-sentra produksi, yakni di Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan dan Bombana baru saja berlalu.

Oleh karena itu, ia mengimbau publik tidak kuatir dengan stok pangan beras pasca Idul Fitri dan menyabut Idul Adha.

Bulog optimis tidak ada lonjakan harga beras menyambut pasca Idul Adha karena stok beras dapat memenuhi permintaan.

"Kalau pun di luar perkiraan terjadi lonjakan harga maka Bulog dalam fungsinya sebagai pengendali harga kebutuhan pokok beras akan mengintervensi pasar," kata Ermin.

Namun penting publik ketahui pasokan beras ke gudang Bulog yang tersebar di daerah-daerah sentra produksi melalui pengusaha mitra berjalan normal.

Sekali lagi, Bulog menjamin ketersediaan stok untuk memenuhi permintaan konsumen maupun keperluan operasi pasar, bantuan sosial pemerintah maupun permintaan kebutuhan Lapas maupun Rutan.

Bulog Kanwil Sultra tahun 2021 ditargetkan membeli beras petani sebanyak 30.000 ton atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2020 sebanyak 24.500 ton.

Bulog melalui mitranya yang ada di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/Kg.

Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, butir patah paling tinggi 20 persen dan butir menir paling tinggi 2 persen.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024