Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim COVID-19 varian Delta belum terdeteksi di daerah itu meski dalam beberapa waktu terakhir kasus positif maupun meninggal mengalami peningkatan.

"Untuk Kota Kendari belum ada varian baru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Rabu.

Ia menyampaikan, pihaknya belum mendapat laporan dari pihak Rumah Sakit Bahteramas sebagai lokasi laboratorium pengujian sampel COVID-19.

"Kan yang mengirim laporan itu laboratorium RS Bahteramas, dari RS Bahteramas pun sampai sekarang belum ada laporan bahwa Kota Kendari sudah ada varian baru, artinya sampai sekarang baik data maupun secara nasional Kota Kendari memang belum ada varian baru," ujar dia.

Meski demikian, Rahminingrum mengajak kepada seluruh masyarakat di Kota itu bersama-sama berdoa agar virus jenis baru COVID-19 tidak masuk dan menginfeksi warga di daerah tersebut.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19 khususnya 5M yakni selalu memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Rahminingrum juga mengajak kepada masyarakat agar memanfaatkan program pemerintah yaitu vaksinasi COVID-19 yang dilakukan secara gratis sebagai upaya meningkatkan imun tubuh.

"Vaksinasi ini mahal, gratis lagi. Jadi bagi masyarakat yang belum vaksin, ayo vaksin jika sudah ada layanan vaksin," tutur dia.

Selain itu, ia juga mengimbau agar betul-betul mengikuti anjuran pemerintah, seperti jika positif COVID-19 dan tidak bergejala, sebaiknya isolasi mandiri di rumah. Ia memastikan petugas kesehatan akan rutin memantau pasien itu hingga akan diberikan vitamin.

"Ini tidak akan berhasil kalau kita semua tidak bekerja sama pemerintah kota, TNI-Polri, masyarakat semua harus bekerja sama untuk mengakhiri pandemi COVID-19, termasuk varian baru," ujar dia.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kendari mencatat per 1 Juni 2021 jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 4.676, dari jumlah tersebut 4.609 dinyatakan sembuh, 58 meninggal dan menjalani isolasi saat itu tercatat delapan orang.

Dalam kurun waktu satu bulan lebih kasus positif dan meninggal terus bertambah dimana jumlah kasus positif hingga 14 Juli 2021 tercatat menjadi 5.682 orang, 4.940 di antaranya dinyatakan sembuh, 73 meninggal, 669 menjalani perawatan dan isolasi dalam masa penyembuhan.


   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024