Kendari (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengharapkan masyarakat dalam mengambil peran pembangunan nasional agar tidak mempersulit penyelenggaran di lapangan dalam melakukan pembebasan lahan.

"Saya berharap kepada masyarakat yang turut mengambil peran, bila ada pembebasan-pembebasan lahan jangan dipersulit, sebab yang merasakan manfaatnya adalah masyarakat kita juga," ujar Ridwan Bae, saat mendampingi Kementerian PUPR dalam rangkaian pengoperasian kolam retensi Boulevard di Sungai Wanggu Kota Kendari, Rabu.

Begitu pula pemerintah provinsi dan kabupaten kota juga harus ikut berperan, terutama  dalam persoalan lahan, jangan hanya selalu mengharap kepada pemerintah pusat, sebab pengelolaan keuangan negara ada aturannya.

Sebagai anggota DPR RI di Komisi V, yang bermitra dengan berbagai kementerian menangani masalah pembangunan di bidang infrastruktur akan selalu mengawal dan meyakinkan pada pusat untuk mempercepat proses pembangunan di daerah.

Mantan Bupati Muna dua periode itu mengungkapkan, sebagai contoh penanganan banjir di Kota Kendari, dengan keberadaan kolam retensi boulevard di Sungai Wanggu ini, minimal bisa mengurangi debit banjir khususnya wilayah Kota Kendari.

Politisi Golkar Sultra itu mengatakan, pemerintahan  Presiden Joko Widodo melihat betapa penting dan mendesaknya proyek infrastruktur untuk menggenjot pertumbuhan dan menjamin pemerataan pembangunan ekonomi. Wakil Ketua Komisi V DPR RI asal Sultra, Ridwan Bae (kedua kiri) bersama Staf Menteri PUPR bidang pembangunan, Endra (tengah) saat melakukan peninjauan di kolam retensi bolivard di Kendari, Rabu. (Foto ANTARA/Azis Senong)
"Proyek infrastruktur yang sudah kita rasakan manfaatnya selama ini bertujuan untuk membuka daerah isolasi agar distribusi logistik dan kebutuhan dasar lainnya, termasuk infrastruktur energi, bisa lebih lancar," tegas Ridwan.

Sebelumnya Kepala Balai Sungai Wilayah IV Sulawesi Tenggara, Haeruddin C. Maddi, mengatakan, keberadaan pembangunan kolam retensi boulevar di sungai Wanggu ini diharapkan

Ia mengatakan, proyek pembangunan kolam retensi yang dimulai dibangun tahun 2020 itu memanfaatkan dana APBN sebesar Rp30 miliar terdiri dari kolam retensi hulu dengan luas genangan 3 hektare dan kolam retensi hilir seluas 5,9 hektare dengan daya tampung 295.000 meter3.

"Jadi kolam retensi ini, selain untuk mengurangi volume banjir yang sering terjadi di Kota Kendari, juga ke depan sebagai ruang terbuka untuk prasarana olahraga dan rekreasi bagi masyarakat khususnya di Kota Kendari," ujarnya.  

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024