Buton Selatan (ANTARA) - Bupati Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, La Ode Arusani menyampaikan pengembagan lembaga adat menjadi perhatian pemerintah karena adalah tradisi yang telah berlangsung turun temurun.
"Ini menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikan," kata Bupati La Ode Arusani, saat menghadiri pengukuhan perangkat sara Lontoi Kecamatan Siompu, Buton Selatan, Senin.
Pada kegiatan itu, Bupati Arusani didampingi staf ahli bupati dan beberapa kepala OPD menghadiri. Proses pengukuhan Wati Sara Lontoi setelah ditunjuk adalah proses penyumpahan dilakukan oleh BIISA sebagai juru sumpah seluruh perangkat sara.
Pada kesempatan itu, dalam keterangan tertulis, bupati juga menyempatkan meninjau usulan pembangunan talut pemecah gelombang usulan masyarakat Desa Lontoi, sebagai tindak lanjut bupati menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk memprogramkan kegiatan tersebut tahun 2022 sepanjang 100 meter, karena kegiatan ini sangat dibutuhkan guna mengamankan perahu nelayan di desa tersebut.
Bupati Buton Selatan, H La Ode Arusani (keempat kanan) menghadiri pengukuhan perangkat sara Lontoi Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Senin (foto Antara/HO)
Sebelumnya juga, Bupati Arusani menyerahkan motor operasional lembaga adat sebanyak 23 unit yang diterima langsung oleh parabola bersama Wati di setiap wilayah, pada Senin (31/5).
Bupati Arusani pada setiap kunjungan selalu memberikan perhatian dan tempat khusus kepada "Parabela" disetiap wilayah daerah itu.
Setiap memberikan sambutan selalu meminta khusus kepada Parabela dan perangkatnya untuk senantiasa berdoa untuk keberkahan dan kebaikan negeri Buton Selatan.
"Penghargaan dari berkah doa tokoh adat bersama perangkatnya selama ini untuk kebaikan negeri ini harus kita apresiasi, teruslah berdoa dan bersatu untuk membangun Buton Selatan Beradat," ujarnya.
"Ini menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikan," kata Bupati La Ode Arusani, saat menghadiri pengukuhan perangkat sara Lontoi Kecamatan Siompu, Buton Selatan, Senin.
Pada kegiatan itu, Bupati Arusani didampingi staf ahli bupati dan beberapa kepala OPD menghadiri. Proses pengukuhan Wati Sara Lontoi setelah ditunjuk adalah proses penyumpahan dilakukan oleh BIISA sebagai juru sumpah seluruh perangkat sara.
Pada kesempatan itu, dalam keterangan tertulis, bupati juga menyempatkan meninjau usulan pembangunan talut pemecah gelombang usulan masyarakat Desa Lontoi, sebagai tindak lanjut bupati menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk memprogramkan kegiatan tersebut tahun 2022 sepanjang 100 meter, karena kegiatan ini sangat dibutuhkan guna mengamankan perahu nelayan di desa tersebut.
Sebelumnya juga, Bupati Arusani menyerahkan motor operasional lembaga adat sebanyak 23 unit yang diterima langsung oleh parabola bersama Wati di setiap wilayah, pada Senin (31/5).
Bupati Arusani pada setiap kunjungan selalu memberikan perhatian dan tempat khusus kepada "Parabela" disetiap wilayah daerah itu.
Setiap memberikan sambutan selalu meminta khusus kepada Parabela dan perangkatnya untuk senantiasa berdoa untuk keberkahan dan kebaikan negeri Buton Selatan.
"Penghargaan dari berkah doa tokoh adat bersama perangkatnya selama ini untuk kebaikan negeri ini harus kita apresiasi, teruslah berdoa dan bersatu untuk membangun Buton Selatan Beradat," ujarnya.