Kendari (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara mengirim beras sebanyak 1.000 ton hasil produksi petani di daerah itu ke Provinsi Sulawesi Utara.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi disela-sela pelepasan pengiriman beras itu di Kendari, Rabu, mengatakan beras hasil produksi lokal merupakan salah satu bukti nyata dan komitmen untuk selalu hadir di negeri ini dalam menjaga ketersediaan bahan pangan.

"Hal ini setidaknya menggambarkan bahwa produksi beras kita tetap baik meski dalam bencana COVID-19. Ini merupakan bukti bahwa kegiatan pertanian di Sulawesi Tenggara sangat baik sehingga produksi beras di Sulawesi Tenggara surplus yang didukung secara penuh oleh perum Bulog Sultra dalam penyerapannya," kata Ali Mazi.

Dengan kondisi tersebut, menurut Ali Mazi, hal itu dapat menunjukkan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi salah satu lumbung pangan nasional khususnya wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Ia juga menyampaikan pengiriman beras ke Sulawesi Utara merupakan langkah yang tepat karena akan mendukung perputaran beras yang ada di gudang-gudang Bulog sehingga tidak mengganggu Bulog dalam melakukan penyerapan beras hasil produksi petani lokal.

"Perlu diketahui apabila penyerapan produksi petani terbatas dapat berdampak atau menurun terhadap harga gabah petani yang akan berpengaruh kepada kesejahteraan petani itu sendiri," ujar dia.


  Bulog Sultra kirim 1.000 ton beras ke Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (2/6/2021). (ANTARA/Harianto)



Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora mengatakan beras yang dikirim ke Bulog Sulawesi Utara merupakan beras serapan dari hasil produksi petani lokal di Sulawesi Tenggara.

"Jadi pengiriman beras ini melalui Bulog Sulawesi Tenggara ke Bulog Sulawesi Utara untuk didistribusikan dalam rangka penyediaan dan stabilisasi harga pangan khususnya beras di Sulawesi Utara," ujar dia.

Ia menyampaikan saat ini stok beras di gudang-gudang Bulog Sultra khususnya di sentra produksi penuh mencapai 13 ribu ton. Dengan berkurangnya 1.000 ton tidak akan mempengaruhi ketersediaan pangan di Sultra.

"Karena memang Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai provinsi yang mengalami surplus produksi tentu harus ada upaya-upaya sehingga surplus ini bisa terserap keluar dari Sulawesi Tenggara,"

Bahkan ia menyampaikan dengan dilakukan pengiriman ke daerah-daerah lain dapat memberi ruang bagi gudang Bulog untuk melakukan penyerapan di panen-panen berikutnya yang akan berlangsung pada bulan Agustus dan September mendatang.

Pengiriman 1.000 ton beras itu dimuat menggunakan sebuah truk kontainer yang dilepas langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi didampingi Kepala Kanwil Bulog Sultra Ermin Tora dan pemangku kepentingan lainnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024