Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberi pengarahan dan motivasi kepada personel satuan tugas (satgas) untuk terus berjuang menegakkan hukum memberantas terorisme di Sulawesi Tengah.
Dalam pengarahannya, Kapolri menekankan kepada seluruh anggota Satgas Mandago Raya untuk terus melakukan penegakan hukum terhadap kelompok DPO Mujahidi Indonesia Timur (TIM) IT yang tersisa sembilan orang.
"Negara tidak akan kalah dengan kelompok terorisme. Tidak ada tempat bagi kelompok terorisme di Tanah Air," kata jenderal bintang empat itu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sigit pun memastikan kehadiran Satgas Madago Raya di Sulawesi Tengah bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif.
Menurut dia, menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif memerlukan peningkatan peran serta dari seluruh elemen masyarakat, khususnya di Sulteng.
Operasi Mandago Raya kali ini memasuki tahap kedua yang berlaku sejak 1 April hingga 30 Juni 2021 dengan jumlah personel gabungan TNI/Polri yang dilibatkan sebanyak 808 orang.
"Optimalkan peran setiap unit tugas, tingkatkan soliditas dan sinergitas pada masing-masing unit satgas, serta hilangkan egosektoral antarsatgas," kata Sigit menegaskan.
Apabila dalam penegakan hukum terhadap kelompok DPO MIT mengalami kendala dari segi peralatan maupun personel, lanjut Kapolri, harus dikomunikasikan agar dapat segera diatasi.
"Jumlah personel dan peralatan yang kurang agar diajukan kekurangannya," kata Sigit mengingatkan.
Kapolri dan Panglima TNI melanjutkan kunjungan kerja bersama setelah dari Papua menuju Sulawesi Tengah.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi dan mendukung seluruh personel di Satgas Madago Raya yang terus berjuang melakukan pengejaran terhadap kelompok DPO MIT, baik yang dimpinan Ali Kalora maupun Qatar.
Menurut Panglima, operasi penegakan hukum tersebut tidaklah mudah, tidak jarang Satgas Mandago Raya mengalami beberapa tantangan, seperti cuaca dan lokasi geografis.
Oleh karena itu, Panglima mengingatkan untuk seluruh personel agar meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberangus jaringan terorisme sekaligus menjaga soliditas dan sinergitas sesama aparat.
"Saat ini kami sedang melaksanakan operasi secara gabungan. Maka, pesan saya satu, harus melepaskan egosektoral karena bukan rangka pertandingan, melainkan bersatu menumpas sembilan teroris ini. Kedua, komunikasi yang baik, koordinasi, dan kolaborasi yang baik," pesan Panglima.
Dalam pengarahannya, Kapolri menekankan kepada seluruh anggota Satgas Mandago Raya untuk terus melakukan penegakan hukum terhadap kelompok DPO Mujahidi Indonesia Timur (TIM) IT yang tersisa sembilan orang.
"Negara tidak akan kalah dengan kelompok terorisme. Tidak ada tempat bagi kelompok terorisme di Tanah Air," kata jenderal bintang empat itu dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sigit pun memastikan kehadiran Satgas Madago Raya di Sulawesi Tengah bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif.
Menurut dia, menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif memerlukan peningkatan peran serta dari seluruh elemen masyarakat, khususnya di Sulteng.
Operasi Mandago Raya kali ini memasuki tahap kedua yang berlaku sejak 1 April hingga 30 Juni 2021 dengan jumlah personel gabungan TNI/Polri yang dilibatkan sebanyak 808 orang.
"Optimalkan peran setiap unit tugas, tingkatkan soliditas dan sinergitas pada masing-masing unit satgas, serta hilangkan egosektoral antarsatgas," kata Sigit menegaskan.
Apabila dalam penegakan hukum terhadap kelompok DPO MIT mengalami kendala dari segi peralatan maupun personel, lanjut Kapolri, harus dikomunikasikan agar dapat segera diatasi.
"Jumlah personel dan peralatan yang kurang agar diajukan kekurangannya," kata Sigit mengingatkan.
Kapolri dan Panglima TNI melanjutkan kunjungan kerja bersama setelah dari Papua menuju Sulawesi Tengah.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi dan mendukung seluruh personel di Satgas Madago Raya yang terus berjuang melakukan pengejaran terhadap kelompok DPO MIT, baik yang dimpinan Ali Kalora maupun Qatar.
Menurut Panglima, operasi penegakan hukum tersebut tidaklah mudah, tidak jarang Satgas Mandago Raya mengalami beberapa tantangan, seperti cuaca dan lokasi geografis.
Oleh karena itu, Panglima mengingatkan untuk seluruh personel agar meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberangus jaringan terorisme sekaligus menjaga soliditas dan sinergitas sesama aparat.
"Saat ini kami sedang melaksanakan operasi secara gabungan. Maka, pesan saya satu, harus melepaskan egosektoral karena bukan rangka pertandingan, melainkan bersatu menumpas sembilan teroris ini. Kedua, komunikasi yang baik, koordinasi, dan kolaborasi yang baik," pesan Panglima.