Kendari (ANTARA) - Pemkab Konawe bersama Bulog memperkenalkan beras premium hasil produksi petani lokal yang akan menjadi konsumsi wajib bagi ASN di wilayah itu, untuk membantu penyerapan beras petani.

"Perkenalan beras premium merek 'BerasKita' produksi petani di Konawe, yang akan wajib dikonsumsi ASN diharapkan dapat meningkatkan penyerapan beras hasil produksi petani," kata Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara di Kendari, Rabu.

Untuk merealisasikan program tersebut dan mempermudah pendistribusian BerasKita ke instansi tertentu, Pemkab Konawe sedang menggodok Peraturan Bupati sebagai payung hukumnya yang saat ini dalam proses finalisasi.

"Kita masih menunggu Perbup ditandatangani Pak Bupati, setelah itu langsung kita luncurkan,” ujar Gusli.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengatakan, beras produk petani di Konawe selain menyasar kebutuhan domestik warga Konawe, juga diharapkan dapat merambah pasar luar daerah. Dengan adanya label Produk Konawe, BerasKita akan lebih dikenal masyarakat luas sebagai produk original petani Konawe.

Gusli mengatakan, distribusi BerasKita ke ASN dan perusaahan adalah untuk membantu Perum Bulog dalam penyerapan daya beli gabah petani. Dengan terjalinnya kemitraan dengan ASN dan perusahaan, Bulog diharapkan dapat menyerap beras lebih banyak dari penggilingan mitra. Petani di desa Duriase Kabupaten Konawe saat memotang padi dengan cara manual karena sebagian dari tanaman padi itu sulit diolah dengan mesin perontok padi karena batangnya terbaring akibat hujan berkepanjangan saat itu. (foto Antara/Azis Senong)

"Ini dilakukan agar daya serap Bulog terhadap produksi petani kita meningkat. Dengan meningkatnya daya serap Bulog, diharapkan dapat menjadikan harga gabah di level petani tetap stabil,” ujarnya.

Setelah Perbup ditandatangani, maka ASN Konawe wajib membeli beras kualitas premium di Perum Bulog Unaaha sesuai dengan jatah tunjangan beras yang telah ditentukan masing-masing ASN. Dari pihak perusahaan juga akan segera bermitra dengan Bulog Unaaha dalam pengadaan beras untuk karyawan.

Wabup Gusli juga menyarankan kepada Bulog untuk bekerja sama dengan Dinas Sosial Konawe untuk memasok beras kepada penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Bila semua penerima bantuan itu dioptimalkan yang jumlahnya mencapai belasan ribu kepala keluarga, maka daya serap beras petani pun akan lebih baik lagi," kata Gusli.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024