Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara membangun kerja sama dengan instansi pendidikan lingkup sekolah-sekolah Kota Kendari guna mendorong penyaluran pangan.

Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora di Kendari, Rabu mengatakan saat ini pihaknya melakukan kerja sama dengan guru-guru SMPN 9 Kendari terkait pengadaan bahan pangan.

"Ini dalam rangka menyerap hasil produksi petani khususnya padi sehingga program pemerintah untuk menjadikan Sultra sebagai salah satu lumbung padi nasional bisa diwujudkan," kata dia melalui sambungan telepon.

Ia menyampaikan bahwa penyaluran bahan pangan untuk guru-guru SMPN 9 Kendari merupakan bagian dari tugas Bulog dalam menyediakan pangan untuk masyarakat dan menciptakan stabilitas harga di pasar.

"Selain itu juga dalam rangka menggenjot penyerapan hasil pertanian di Sultra," ujar dia.

Dikatakannya, pengadaan pangan oleh Bulog di lingkup sekolah akan dimulai di wilayah Kendari dan ditargetkan dapat berlanjut hingga ke daerah lainnya di Sultra. Pengadaan pangan berupa beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, hingga daging.

Bulog berkomitmen untuk senantiasa menyediakan pangan dengan kualitas terjamin dan harga yang lebih bersaing.

"Mereka nanti tinggal melakukan pemesanan sesuai dengan kebutuhan. Rencananya setiap guru akan mendapatkan jatah 10 kg per bulan. Namun, tidak ada batasan, jadi bisa lebih dari itu," jelasnya.

Ia berharap agar program ini bisa terus berlanjut sehingga penyerapan atau pembelian beras oleh Bulog dari petani bisa lebih optimal. Sebab, jika beras tidak tersalur maka stok di gudang Bulog akan penuh. Akibatnya, Bulog tidak bisa menyerap beras petani saat musim panen yang berdampak pada anjloknya harga beras.

"Ini upaya turn over (perputaran beras) di gudang sehingga fungsi Bulog dalam membantu petani bisa berjalan dengan baik," katanya.

Kepala SMPN 9 Kendari, Milwan mengapresiasi upaya Bulog membantu memfasilitasi pengadaan kebutuhan pangan para guru di SMPN 9 Kendari.

Pihaknya berkomitmen untuk mendukung program tersebut agar terus berjalan. Selain memudahkan para guru dalam memperoleh bahan pokok, harga yang ditawarkan pun lebih terjangkau.

"Dengan adanya program ini, guru tidak perlu mencari bahan pangan di luar sehingga bisa lebih fokus pada tugas-tugasnya dan menghindari bepergian di luar mengingat masih pandemi," katanya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024