Kendari (ANTARA) - Wisata pasir timbul Bone Labunta di Desa Tanailandu Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara meraih juara III dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) award 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Buton Tengah, Wujuddin di Kendari, Senin mengatakan, pasir timbul Bone Labunta merupakan satu dari puluhan objek wisata unggulan Buton Tengah, namun keberadaannya baru dipromosikan dan mulai diketahui masyarakat luas awal tahun 2020 karena letaknya dit engah laut.

"Prosesnya sejak 2020, mulai voting 1 Agustus – 31 Desember 2020 dilaksanakan dengan berbagai saluran, seperti instagram, Youtube hingga SMS. Kami juga berjuang bagaimana caranya menarik perhatian orang-orang agar ikut voting mulai dari membuat video hingga publikasi gambar," kata Wujuddin

Wisata pantai yang berada di tengah laut di wilayah itu memiliki panjang hampir 100 meter dan lebar sekitar 20 meter, masuk kategori destinasi baru terpopuler bersama Pulau Semau Kabupaten Kupang dan wisata Welora Kabupaten Maluku Barat Daya.

"Malam penganugerahan 18 kategori award berlangsung di kawasan Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada (20/5/2021) malam," ujarnya.

Wujuddin menyebutkan, letak pasir timbul tersebut sekitar 70 kilo meter dari pelabuhan Wamengkoli, sedang jarak tempuh dari daratan dermaga Mawasangka Induk menuju pasir timbul dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan kapal laut mesin tempel.

Atas capaiaan itu, Wujuddin berucap syukur atas dukungan seluruh pihak serta meminta peran masyarakat melestarikan dan menjaga keasrian wisata yang telah ada, demi kemajuan daerah dan pengembangan UMKM warga setempat.

"Dampak ekonomi terkenalnya wisata Buteng masyarakat sekitar dermaga Mawasangka dapat menciptakan mata pencaharian baru seperti jasa transportasi menuju lokasi begitupun dengan kuliner," tambahnya.

Terkait persiapan API award 2021, pemerintah Kabupaten Buton Tengah juga akan mengikut sertakan wisata pantai mutiara dan kuliner khas Buton Tengah serta wisata goa.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024