Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau agar masyakarat mewaspadai bencana hidrometeorologi sebab saat ini daerah itu memasuki musim penghujan yang berpotensi hujan sedang hingga lebat.
Forecaster (prakirawan) BMKG Maritim Kendari Gabriella Larasati di Kendari, Sabtu mengatakan puncak hujan di Sulawesi Tenggara berbeda-beda setiap daerah, namun puncaknya yakni bulan Mei dan Juni.
"Berdasarkan citra satelit dan radar hampir di seluruh wilayah itu masuk musim penghujan, puncaknya Mei dan Juni. kalau untuk Kota Kendari puncaknya itu berada di bulan Juni," kata dia.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mewaspadai potensi yang dapat terjadi khususnya yang tinggal di kawasan bantaran sungai ataupun para pengendara yang melintasi di jalan terdapat pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.
Ia menuturkan, mitigasi bencana perlu dilakukan sehingga dapat mencegah terjadinya kerugian baik material maupun materil, seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, bahkan disarankan agar saluran-saluran lebih baik jika dibersihkan mulai sekarang.
"Kalau untuk bencana hidrometeorologi kan seiring dengan meningkatnya curah hujan, makannya potensi juga ada. Kita harap masyarakat tetap lebih waspada," kata dia menambahkan.
BMKG Sultra mengeluarkan peringatan dini cuaca berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, di Kecamatan Moramo Utara, Laonti, Kolono; Kota Kendari di Kecamatan Abeli, Poasia, Kambu, Baruga; Kabupaten Buton Utara di Kecamatan Kulisusu Utara, Kulisusu Barat, Kulisusu, Wakorumba Utara dan sekitarnya.
Dapat meluas ke wilayah Kabupaten Muna di Kecamatan Batukara, Maligano, Wakorumba Selatan, Lasalepa, Lohia, Katobu, Batalaiwaru, Kontunaga, Watopute, Duruka, Napabalano, Towea, Pasir Putih, Pasi Kolaga; di Kabupaten Buton Utara di Kecamatan Bonegunu; di Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Moramo, Lainea, Wolasi, Konda, Ranomeeto, Baito, Landono, Mowila, Laeya, Palangga, Palangga Selatan.
Selanjutnya dapat meluas di Kota Kendari, Kecamatan Kadia, Wuawua, Kendari Barat, Kendari, Mandonga; Kabupaten Konawe di Kecamatan Soropia, Lalonggasumeeto; Kabupaten Konawe Utara di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Langgikima, Landawe, Wiwirano, Molawe, Andowia, Oheo, Asera; Kabupaten Muna Barat di Kecamatan Napanokusambi, Kusambi, Sawerigadi, Barangka, Lawa, Tiworo Kepulauan, Tiworo Tengah, Tiworo Utara dan sekitarnya.
Forecaster (prakirawan) BMKG Maritim Kendari Gabriella Larasati di Kendari, Sabtu mengatakan puncak hujan di Sulawesi Tenggara berbeda-beda setiap daerah, namun puncaknya yakni bulan Mei dan Juni.
"Berdasarkan citra satelit dan radar hampir di seluruh wilayah itu masuk musim penghujan, puncaknya Mei dan Juni. kalau untuk Kota Kendari puncaknya itu berada di bulan Juni," kata dia.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mewaspadai potensi yang dapat terjadi khususnya yang tinggal di kawasan bantaran sungai ataupun para pengendara yang melintasi di jalan terdapat pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.
Ia menuturkan, mitigasi bencana perlu dilakukan sehingga dapat mencegah terjadinya kerugian baik material maupun materil, seperti tidak membuang sampah di sembarang tempat, bahkan disarankan agar saluran-saluran lebih baik jika dibersihkan mulai sekarang.
"Kalau untuk bencana hidrometeorologi kan seiring dengan meningkatnya curah hujan, makannya potensi juga ada. Kita harap masyarakat tetap lebih waspada," kata dia menambahkan.
BMKG Sultra mengeluarkan peringatan dini cuaca berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, di Kecamatan Moramo Utara, Laonti, Kolono; Kota Kendari di Kecamatan Abeli, Poasia, Kambu, Baruga; Kabupaten Buton Utara di Kecamatan Kulisusu Utara, Kulisusu Barat, Kulisusu, Wakorumba Utara dan sekitarnya.
Dapat meluas ke wilayah Kabupaten Muna di Kecamatan Batukara, Maligano, Wakorumba Selatan, Lasalepa, Lohia, Katobu, Batalaiwaru, Kontunaga, Watopute, Duruka, Napabalano, Towea, Pasir Putih, Pasi Kolaga; di Kabupaten Buton Utara di Kecamatan Bonegunu; di Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Moramo, Lainea, Wolasi, Konda, Ranomeeto, Baito, Landono, Mowila, Laeya, Palangga, Palangga Selatan.
Selanjutnya dapat meluas di Kota Kendari, Kecamatan Kadia, Wuawua, Kendari Barat, Kendari, Mandonga; Kabupaten Konawe di Kecamatan Soropia, Lalonggasumeeto; Kabupaten Konawe Utara di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Langgikima, Landawe, Wiwirano, Molawe, Andowia, Oheo, Asera; Kabupaten Muna Barat di Kecamatan Napanokusambi, Kusambi, Sawerigadi, Barangka, Lawa, Tiworo Kepulauan, Tiworo Tengah, Tiworo Utara dan sekitarnya.