Kendari (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) mencatat adanya peningkatan tindak kekerasan yang melibatkan anak di Sulawesi Tenggara (Sultra) selama tahun 2021.

Supervisor Sakti Peksos Sultra, Yuyun Yulia, di Kendari, Jumat mengatakan terhitung sejak Januari-Februari 2021, tercatat sudah ada sekitar 150 kasus.

Ia mengatakan, ratusan perkara yang menyeret generasi muda bangsa itu tidak hanya didominasi oleh kasus kekerasan berupa pelecehan seksual dan sejenisnya yang menempatkan anak sebagai korban, namun beberapa diantaranya anak adalah pelaku tindak pidana, seperti kasus begal, penganiayaan, dan pencurian

"Dengan tingginya kasus ini maka diperlukan perhatian yang lebih tinggi lagi, baik dari lingkaran keluarga maupun lingkungan sekitar," ujar Yuyun Yulia.

Dari jumlah kasus itu pihaknya melihat sebenarnya membutuhkan peran-peran dari orang tua, guru-guru, dan masyarakat untuk bisa mencegah hal tersebut.

Faktor-faktor penyebabnya itu lanjut Yuyun sangat banyak dan harus dilihat dari semua sudut, mulai dari lingkungannya, pola pengasuhan dari keluarga, dan teman
bergaul.

Lebih lanjut Yuyun menyebutkan khusus kasus yang berkaitan dengan tindak kekerasan seksual justru lebih banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat, hal ini disebabkan karena kelalaian orang tua yang menitipkan anaknya kepada orang terdekat tanpa pengawasan ketat.

Dia juga mengakui masih banyak kekerasan terhadap anak yang tidak sampai terungkap ke permukaan karena sebagian besar masyarakat Sultra masih menjunjung tinggi budaya malu dan lebih menyembunyikan aib.

“Sebenarnya kenyataannya banyak sekali anak-anak telah menjadi korban, dan sekarang itu miris sekali karena orang tua yang menjadi pelakunya,” tambahnya.

Olehnya itu Yuyun berharap jika mengetahui adanya kasus kekerasan terhadap anak, agar segera dilaporkan kepada pihak-pihak terkait, baik itu Kepolisian, Dinas Sosial,
maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) setempat.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024