Kendari (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menangkap dua orang pemuda berstatus mahasiswa dan seorang wanita diduga menjadi pengedar sabu-sabu di Kota Kendari.
Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh di Kendari, Jumat mengatakan kedua mahasiswa tersebut berinisial AS (25), IL (23), dan seorang wanita inisial H (38). Ketiganya ditangkap pada Kamis (1/4) pukul 15.00 WITA.
"Penangkapan para tersangka berawal dari informasi masyarakat tentang adanya pengedar narkoba di Kendari yang sering melakukan transaksi narkotika jenis sabu," kata Dolfi.
Ia mengungkapkan, dari hasil lidik atas informasi tersebut diketahui H dan AS berperan sebagai jaringan pengedar.
Tim Subdit 2 Dit Res Narkoba Polda Sultra berhasil menangkap keduanya di sebuah rumah indekos Asrama Aspuri Regina Jalan Lasitarda, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kendari.
Kata Dolfi, setelah itu polisi membawa kedua tersangka untuk mengambil barang bukti (BB) yang disimpan di rumah indekos tersangka AS yakni indekos Rajawali di Jalan Ahmad Nasution, Kelurahan Poasia Kecamatan Kambu, Kendari.
"Namun di kost tersebut sudah tidak ditemukan BB karena tas yang berisikan sabu telah dibawa oleh lelaki IL. Namun tim lidik berhasil menangkap lelaki IL dengan menyita 12 sachet narkotika jenis sabu yang disimpan dalam tas," tutur dia.
Barang bukti yang disita Ditresnarkoba Polda Sultra dari dua orang mahasiswa dan seorang wanita di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara diduga menjadi pengedar sabu-sabu di kota tersebut, Kamis (1/4/2021). (ANTARA/HO-Ditresnarkoba Polda sultra)
Ia menjelaskan, setelah itu polisi melanjutkan pengembangan pencarian dengan melakukan penggeledahan di rumah tersangka AS di Jalan Prof. Rauf Tarimana, Kecamatan Poasia dan ditemukan BB sebanyak 38 sachet narkotika jenis sabu.
"Total barang bukti yang berhasil kami sita sebanyak 50 sachet narkotika jenis sabu dengan berat brutto 40,1 gram," ujar Dolfi.
Saat ini ketiga tersangka dan barang bukti berada di Mako Ditresnarkoba Polda Sultra untuk dilakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.
Ketiganya dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana Mati, Pidana Penjara Seumur Hidup atau Pidana penjara paling singkat enam tahun serta paling lama 20 tahun.
Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh di Kendari, Jumat mengatakan kedua mahasiswa tersebut berinisial AS (25), IL (23), dan seorang wanita inisial H (38). Ketiganya ditangkap pada Kamis (1/4) pukul 15.00 WITA.
"Penangkapan para tersangka berawal dari informasi masyarakat tentang adanya pengedar narkoba di Kendari yang sering melakukan transaksi narkotika jenis sabu," kata Dolfi.
Ia mengungkapkan, dari hasil lidik atas informasi tersebut diketahui H dan AS berperan sebagai jaringan pengedar.
Tim Subdit 2 Dit Res Narkoba Polda Sultra berhasil menangkap keduanya di sebuah rumah indekos Asrama Aspuri Regina Jalan Lasitarda, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kendari.
Kata Dolfi, setelah itu polisi membawa kedua tersangka untuk mengambil barang bukti (BB) yang disimpan di rumah indekos tersangka AS yakni indekos Rajawali di Jalan Ahmad Nasution, Kelurahan Poasia Kecamatan Kambu, Kendari.
"Namun di kost tersebut sudah tidak ditemukan BB karena tas yang berisikan sabu telah dibawa oleh lelaki IL. Namun tim lidik berhasil menangkap lelaki IL dengan menyita 12 sachet narkotika jenis sabu yang disimpan dalam tas," tutur dia.
Ia menjelaskan, setelah itu polisi melanjutkan pengembangan pencarian dengan melakukan penggeledahan di rumah tersangka AS di Jalan Prof. Rauf Tarimana, Kecamatan Poasia dan ditemukan BB sebanyak 38 sachet narkotika jenis sabu.
"Total barang bukti yang berhasil kami sita sebanyak 50 sachet narkotika jenis sabu dengan berat brutto 40,1 gram," ujar Dolfi.
Saat ini ketiga tersangka dan barang bukti berada di Mako Ditresnarkoba Polda Sultra untuk dilakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.
Ketiganya dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman Pidana Mati, Pidana Penjara Seumur Hidup atau Pidana penjara paling singkat enam tahun serta paling lama 20 tahun.