Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat menggagas pengembangan rumput laut berbasis milenial guna mendorong perkonomian warga di daerah tersebut.
Kepala DKP Sultra Laode Kardini di Kendari, Rabu mengatakan upaya tersebut sedang dilakukan dengan menggandeng pakar dari pihak Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Sekarang kita lagi gagas dengan Universitas Halu Oleo bagaimana kita bisa melahirkan milenial-milenial rumput laut, sehingga potensi ini benar-benar menjadi salah satu ikon usaha masyarakat ke depan," kata Laode.
Ia menyampaikan pihaknya bersama Universitas Halu Oleo akan membuka kawasan benih rumput laut di wilayah perairan Kabupaten Buton Utara.
"Kita coba kembangkan kerja sama dengan Unhalu (Universitas Halu Oloe) dan juga kita buka kebun benih di Buton Utara dan konsep itu akan kita coba buka di tiap-tiap kabupaten se-Sulawesi Tenggara," ujar dia.
Menurutnya, wilayah Sulawesi Tenggara bisa menjadi lumbung penghasil rumput laut karena luas potensi untuk rumput laut di provinsi itu 83 ribu hektare dengan terkelola baru sekitar 27 persen.
"Dan titiknya itu menyebar ke Sulawesi Tenggara (17 kabupaten/kota) terkecuali Kabupaten Kolaka Timur, Selain itu semuanya menyebar. Dan kita tiap tahun menganggarkan dan ini sumber benihnya semua benih-benih yang kultur jaringan sangat pilihan," kata Laode menambahkan.
Kepala DKP Sultra Laode Kardini di Kendari, Rabu mengatakan upaya tersebut sedang dilakukan dengan menggandeng pakar dari pihak Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
"Sekarang kita lagi gagas dengan Universitas Halu Oleo bagaimana kita bisa melahirkan milenial-milenial rumput laut, sehingga potensi ini benar-benar menjadi salah satu ikon usaha masyarakat ke depan," kata Laode.
Ia menyampaikan pihaknya bersama Universitas Halu Oleo akan membuka kawasan benih rumput laut di wilayah perairan Kabupaten Buton Utara.
"Kita coba kembangkan kerja sama dengan Unhalu (Universitas Halu Oloe) dan juga kita buka kebun benih di Buton Utara dan konsep itu akan kita coba buka di tiap-tiap kabupaten se-Sulawesi Tenggara," ujar dia.
Menurutnya, wilayah Sulawesi Tenggara bisa menjadi lumbung penghasil rumput laut karena luas potensi untuk rumput laut di provinsi itu 83 ribu hektare dengan terkelola baru sekitar 27 persen.
"Dan titiknya itu menyebar ke Sulawesi Tenggara (17 kabupaten/kota) terkecuali Kabupaten Kolaka Timur, Selain itu semuanya menyebar. Dan kita tiap tahun menganggarkan dan ini sumber benihnya semua benih-benih yang kultur jaringan sangat pilihan," kata Laode menambahkan.