Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat mendorong masyarakat agar menerapkan sistem budidaya hasil laut untuk menjaga ketersediaan stok di tengah kondisi cuaca buruk.
Kepala DKP Sultra Laode Kardini di Kendari, Senin mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong serta melakukan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengembangkan budidaya hasil laut, utamanya lobster dan kepiting.
"Mendorong budidaya hasil laut ini penting dilakukan sehingga kita bisa menjaga ketersediaan stok di tengah kondisi cuaca buruk saat ini," kata Laode.
Ia juga menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan ekspor komoditas dari sektor kelautan dan perikanan, utamanya lobster, ikan tuna dan kepiting.
Sehingga untuk mendukung hal tersebut, DKP Sultra mendorong sistem budi daya hasil laut sehingga stok selalu terjaga.
Menurutnya, Sulawesi Tenggara sebagai salah satu daerah penghasil pangan laut. Meskipun demikian, DKP Sultra terus menjaga kestabilan ketersediaan stok, selain untuk dikonsumsi masyarakat di daerah itu, juga untuk peningkatan kualitas ekspor seperti ikan tuna, cakalang, tongkol, lobster dan kepiting serta hasil tangkapan masyarakat lainnya.
"Sulawesi Tenggara akan dikembangkan antara tangkap dan budidaya, tentunya bicara tentang budidaya ada tiga, yaitu, laut, air laut dan air tawar. Masalah lobster, kepiting coba kita dorong. Kemudian udang vaname juga kita dorong (dibudidayakan)," ujarnya.
Laode mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya mendorong hasil laut, tetapi juga fokus pada pemanfataan ikan air payau dan air tawar seperti udang vename dan pande.
Kepala DKP Sultra Laode Kardini di Kendari, Senin mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong serta melakukan pendampingan kepada masyarakat yang memiliki usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengembangkan budidaya hasil laut, utamanya lobster dan kepiting.
"Mendorong budidaya hasil laut ini penting dilakukan sehingga kita bisa menjaga ketersediaan stok di tengah kondisi cuaca buruk saat ini," kata Laode.
Ia juga menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan ekspor komoditas dari sektor kelautan dan perikanan, utamanya lobster, ikan tuna dan kepiting.
Sehingga untuk mendukung hal tersebut, DKP Sultra mendorong sistem budi daya hasil laut sehingga stok selalu terjaga.
Menurutnya, Sulawesi Tenggara sebagai salah satu daerah penghasil pangan laut. Meskipun demikian, DKP Sultra terus menjaga kestabilan ketersediaan stok, selain untuk dikonsumsi masyarakat di daerah itu, juga untuk peningkatan kualitas ekspor seperti ikan tuna, cakalang, tongkol, lobster dan kepiting serta hasil tangkapan masyarakat lainnya.
"Sulawesi Tenggara akan dikembangkan antara tangkap dan budidaya, tentunya bicara tentang budidaya ada tiga, yaitu, laut, air laut dan air tawar. Masalah lobster, kepiting coba kita dorong. Kemudian udang vaname juga kita dorong (dibudidayakan)," ujarnya.
Laode mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya mendorong hasil laut, tetapi juga fokus pada pemanfataan ikan air payau dan air tawar seperti udang vename dan pande.