Kendari (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara menargetkan penyerapan beras petani di provinsi tersebut sebanyak 45 ribu ton sepanjang tahun 2021.
"Tahun 2020 itu kami melakukan penyerapan sekitar 30 ribu ton. Berdasarkan kondisi itu maka pada tahun 2021 kami diberikan target oleh kantor pusat naik sekitar 50 persen dari penyerapan tahun lalu menjadi 45 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora di Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan target yang mencapai 45 ribu ton tersebut belum pernah terjadi, bahkan itu merupakan penyerapan pengadaan terbesar selama lima tahun terakhir.
"Tentu ini penyerapan pengadaan yang belum pernah terjadi selama lima tahun terakhir," ujar dia.
Meskipun terbilang sangat besar, namun ia menyampaikan pihaknya tetap optimis dapat mencapai target tersebut hingga akhir Desember 2021 mendatang.
Ia menjelaskan, pihaknya meyakini dapat menyerap beras petani sesuai target karena pertama ada peningkatan produksi, kedua pihaknya juga melihat bahwa pada musim panen rendengan ini bertepatan dengan akhir Maret atau awal April dimana kondisi air juga tersedia.
"Sehingga kemungkinan produksi akan cukup dan kami masih optimis dari 45 ribu target masih bisa kami serap," ujarnya.
Ia berharap dengan meningkatnya penyerapan di tahun ini dapat memenuhi ketersediaan dan kecukupan pangan beras bagi masyarakat khususnya di provinsi tersebut hingga akhir Desember 2021.
"Tahun 2020 itu kami melakukan penyerapan sekitar 30 ribu ton. Berdasarkan kondisi itu maka pada tahun 2021 kami diberikan target oleh kantor pusat naik sekitar 50 persen dari penyerapan tahun lalu menjadi 45 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora di Kendari, Selasa.
Ia menyampaikan target yang mencapai 45 ribu ton tersebut belum pernah terjadi, bahkan itu merupakan penyerapan pengadaan terbesar selama lima tahun terakhir.
"Tentu ini penyerapan pengadaan yang belum pernah terjadi selama lima tahun terakhir," ujar dia.
Meskipun terbilang sangat besar, namun ia menyampaikan pihaknya tetap optimis dapat mencapai target tersebut hingga akhir Desember 2021 mendatang.
Ia menjelaskan, pihaknya meyakini dapat menyerap beras petani sesuai target karena pertama ada peningkatan produksi, kedua pihaknya juga melihat bahwa pada musim panen rendengan ini bertepatan dengan akhir Maret atau awal April dimana kondisi air juga tersedia.
"Sehingga kemungkinan produksi akan cukup dan kami masih optimis dari 45 ribu target masih bisa kami serap," ujarnya.
Ia berharap dengan meningkatnya penyerapan di tahun ini dapat memenuhi ketersediaan dan kecukupan pangan beras bagi masyarakat khususnya di provinsi tersebut hingga akhir Desember 2021.