Kendari (ANTARA) - Pandemi corona virus disease atau COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat ekonomi masyarakat khususnya di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terganggu.

Akibat merebaknya virus yang membuming sejak setahun yang lalu, tepatnya pada Maret 2020 lalu, beberapa sektor berdampak seperti kesehatan, pendidikan, sosial budaya termasuk pada sektor perekonomian.

Berbagai dampak ekonomi yang dirasakan akibat adanya virus COVID-19, antara lain terganggunya stabilitas ekonomi nasional dan daerah, yaitu melambatnya roda perputaran ekonomi masyarakat, menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat.

Banyak masyarakat yang mengalami dampak akibat adanya virus tersebut. Tak jarang juga harus mendapatkan atau mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat mereka bekerja.

Sementara bagi mereka yang memiliki usaha juga kebingungan antara tutup dan lanjut, karena ketika lanjut harus membayar gaji karyawan ataupun rugi karena tidak ada pembeli.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini pemerintah tidak tinggal diam begitu saja namun terus melakukan upaya pemulihan baik dari sektor kesehatan maupun pemulihan ekonomi.

Dari sisi kesehatan pemerintah terus melakukan upaya pemutusan penyebaran COVID-19 dengan terus melakukan upaya sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan operasi yustisi dalam mengontrol dan menindak bagi para warga yang tidak menaati protokol kesehatan.

Sementara dari sisi pemulihan ekonomi pemerintah berupaya membantu masyarakat terdampak dengan memberikan berbagai macam bantuan salah satunya bantuan bibit dan modal usaha perikanan kepada warga di kota itu untuk menggeliatkan ekonomi merka di tengah wabah pandemi COVID-19.


Budidaya ikan air tawar

Pengembangan budidaya ikan air tawar dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kala produksi ikan laut menurun.

Selain untuk tetap memenuhi kebutuhan pasar dan tidak tertutup kemungkinan dapat bernilai ekspor jika jumlahnya besar.

Budidaya ikan air tawar proses sangat mudah dan masa panennya cepat serta dapat diolah berbagai jenis komoditas atau bahan makanan yang dapat bernilai uang.

Pemerintah Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong warganya khususnya yang terdampak COVID-19 untuk mengelola ikan air tawar guna membantu pemulihan ekonomi di massa pandemi.

Wali Kota Kendari Sulkarnan Kadir mengatakan sebagai dukungan pemerintah telah disiapkan 400 benih ikan tawar untuk dibudidayakan oleh masyarakat terdampak COVID-19 khususnya mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ia menyampaikan telah menginstruksikan Dinas Kelautan untuk menyiapkan benih ikan bagi masyarakat.

Ia berharap, melalui program benih ikan air tawar yang dihadirkan ini bisa membantu seluruh masyarakat Kota Kendari yang terkena PHK dan belum mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, paling tidak upaya tersebut setidaknya bisa mengobati kerinduan warga yang masih ingin bekerja namun terkendala karena masih merebaknya pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Perikanan Kendari Imran Ismail mengungkapkan melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kendari telah menyiapkan benih ikan dengan jumlah tidak terbatas.

Ia mengimbau masyarakat yang ingin berbudidaya ikan air tawar untuk segera mengajukan permohonan bantuanya melalui penyuluh perikanan terdekat, namun dengan syarat membentuk kelompok nelayan maksimal 10 orang dan membuat proposal dengan meminta pendampingan penyuluh perikanan yang ada di setiap kecamatan.

Setelah itu diajukan ke pihaknya untuk kemudian berikan benihnya. Satu kelompok akan mendapatkan 200-400 benih ikan air tawar.

Ia menyampaikan, ada lima jenis benih ikan yang telah disiapkan Dinas Kelautan Kendari di antaranya benih ikan lele, nila, mujair, koi, dan ikan emas. Bantuan benih juga disertai dengan beberapa kilogram bantuan pakan ikan.



Bantuan sarana-prasarana

Pemerintah Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana budidaya perikanan serta Kartu Usaha Perikanan (Kusuka) dan klaim Asuransi kepada warga di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wuawua, di kota tersebut.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan bantuan sarana budidaya perikanan dan kartu usaha yang diserahkan kepada kelompok usaha di kota tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan.

Ia berharap, bantuan program dari Kementerian Kelautan itu bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya mereka yang terdampak pandemi COVID-19.

Pemkot Kendari telah menyerahkan Kartu Kusuka kepada 14 kelompok usaha budidaya bersal dari APBD tahun 2020 lalu.

Bantuan tersebut diharapkan dapat memudahkan para pelaku usaha untuk mengakses transaksi daring (online) serta memudahkan akses pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR).

Sulkarnain juga menyampaikan bahwa pemerintah kota memiliki program asuransi yang merupakan jaminan bagi nelayan apabila melakukan aktifitas melaut mengalami musibah, akan mendapat jaminan dalam bentuk santunan.

Program Pemerintah Kota Kendari yang tak kalah pentingnya adalah program Asuransi Nelayan, yang merupakan kerja sama Pemkot bersama Asuransi Jasindo.

Ia meminta agar bantuan yang diserahkan tersebut dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan usahanya meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Mudah-mudahan, lanjut dia, pengelolaan yang dilakukan pada bantuan ini bisa menambah kepercayaan pemerintah pusat untuk bisa memberikan bantuan baik dalam jumlah yang banyak maupun volume bantuannya yang lebih besar ke depannya.

Kepala Dinas Perikanan Kendari Imran Ismail mengatakan budidaya perikanan merupakan salah satu bentuk usaha masyarakat masyarakat selama pandemi COVID-19 serta merupakan bentuk mendukung usaha pemerintah dalam memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Selain itu, ia menyampaikan Kartu Kusuka untuk memudahkan nelayan bertransaksi serta memudahkan nelayan untuk mendapatkan bantuan.

Dikatakannya, penerima Kartu Kusuka yang mana tahun 2020 kemarin terdapat 147 penerima sudah siap disalurkan bekerjasama dengan BNI serta 11 klaim asuransi berkerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan bagi nelayan yang terkena musibah 2020 kemarin sebesar Rp498 juta.

Di tempat yang sama Ketua Kelompok Pembudidayaan Cyprinus, selaku perwakilan penerima bantuan Budidaya Perikanan mengatakan, bantuan yang di berikan oleh Wali Kota Kendari sangat bermanfaat bagi mereka terutama saat mewabahnya COVID-19.

Dikataknnya bantuan yang diberikan pemerintah kota sangat dirasakan manfaatnya utamanya akibat mewabahnya virus Corona. Sehingga dengan adanya bantuan ini meskipun pihaknya tetap di rumah, tetap masih beraktivitas dengan mengelola bantuan yang diberikan tersebut.

Ia mengatakan, sarana prasarana yang di berikan berupa bibit lele, tarpal pembudidayaan dan pakan lele.

Bibit ikan lele, nila dan ikan mas di bantuan awal pihaknya diberikan 1.500 tiap satu komoditi untuk pakannya dua karung masing-masing 390 kg sudah mencukupi sampai panen.

Sementara itu Ketua RW07 Anawai, Mahrudin mengaku sangat bangga dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan pemberian bantuan perikanan.

Ia menyampaikan sangat merespon positif atas bantuan yang diberikan kepada warganya untuk membantu menopang ekonomi mereka khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Pihaknya menyiapkan pekarangan, kelompok budidaya yang terdiri dari 10 orang yang dimana masing-masing orang mendapat sembilan ember.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024