Kendari (ANTARA) - Pegadaian Cabang Kendari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan animo masyarakat untuk melakukan pembukaan rekening tabungan emas di daerah itu meningkat meskipun di tengah pndemi COVID-19.
"Sejauh ini animo masyarakat terhadap tabungan emas memang tinggi sekali. Mayoritas nasabah yang menggunakan tabungan emas atau melakukan pembukaan rekening tabungan emas itu didominasi oleh kalangan milenial," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari Rahmat Saleh di Kendari, Rabu.
Ia menyampaikan pergeseran jumlah nasabah yang mendominasi kaum milenial terhadap program tabungan emas terjadi sejak tahun 2018 hingga saat ini.
"Bisa dikatakan mungkin para mahasiswa atau mungkin masyarakat di kisaran usia 30 tahun ke bawah. Itu memang minatnya untuk investasi itu sangat tinggi sekali," ujar Rahmat.
Menurutnya tingginya minat kaum milenial untuk melakukan investasi melalui tabungan emas sangat tinggi karena sesuai dengan gaya generasi saat ini yang semuanya berhubungan dengan digitalisasi, sehingga dapat diakses kapan dan dimana saja.
"Memang betul bisa menarik perhatian kaum milenial untuk bertransaksi tabungan emas karena orang-orang milenial itu saya melihat bahwa ada kemudahan, apalagi keuntungan yang cukup menjanjikan dari investasi tabungan emas ini," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi tabungan emas karena Pegadaian yang merupakan salah satu BUMN memiliki track record yang yang sudah lama berkecimpung dalam industri jasa keuangan.
"Fenomena yang terjadi di masyarakat banyak pola-pola investasi yang ditawarkan justru investasi tersebut mendatangkan kerugian, karena memang banyak juga masyarakat yang tergiur dengan jenis investasi yang mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar pada tempo yang singkat sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi," katanya.
Dijelaskannya, tabungan emas itu sendiri hampir sama dengan tabungan biasa hanya saja ketika masyarakat ingin melakukan pengambilan emas itu bisa ditarik dalam bentuk uang dan juga bisa dikonversikan dalam bentuk emas batangan sesuai dengan kepingan yang dikehendaki atau diinginkan oleh masyarakat.
"Bisa dipilih misalnya menjadi emas batangan bersertifikat Antam atau sertifikat UBS karena bagian dari mitra kerjasama dari Pegadaian," katanya menambahkan.
"Sejauh ini animo masyarakat terhadap tabungan emas memang tinggi sekali. Mayoritas nasabah yang menggunakan tabungan emas atau melakukan pembukaan rekening tabungan emas itu didominasi oleh kalangan milenial," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Kendari Rahmat Saleh di Kendari, Rabu.
Ia menyampaikan pergeseran jumlah nasabah yang mendominasi kaum milenial terhadap program tabungan emas terjadi sejak tahun 2018 hingga saat ini.
"Bisa dikatakan mungkin para mahasiswa atau mungkin masyarakat di kisaran usia 30 tahun ke bawah. Itu memang minatnya untuk investasi itu sangat tinggi sekali," ujar Rahmat.
Menurutnya tingginya minat kaum milenial untuk melakukan investasi melalui tabungan emas sangat tinggi karena sesuai dengan gaya generasi saat ini yang semuanya berhubungan dengan digitalisasi, sehingga dapat diakses kapan dan dimana saja.
"Memang betul bisa menarik perhatian kaum milenial untuk bertransaksi tabungan emas karena orang-orang milenial itu saya melihat bahwa ada kemudahan, apalagi keuntungan yang cukup menjanjikan dari investasi tabungan emas ini," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi tabungan emas karena Pegadaian yang merupakan salah satu BUMN memiliki track record yang yang sudah lama berkecimpung dalam industri jasa keuangan.
"Fenomena yang terjadi di masyarakat banyak pola-pola investasi yang ditawarkan justru investasi tersebut mendatangkan kerugian, karena memang banyak juga masyarakat yang tergiur dengan jenis investasi yang mendatangkan keuntungan dalam jumlah besar pada tempo yang singkat sehingga mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi," katanya.
Dijelaskannya, tabungan emas itu sendiri hampir sama dengan tabungan biasa hanya saja ketika masyarakat ingin melakukan pengambilan emas itu bisa ditarik dalam bentuk uang dan juga bisa dikonversikan dalam bentuk emas batangan sesuai dengan kepingan yang dikehendaki atau diinginkan oleh masyarakat.
"Bisa dipilih misalnya menjadi emas batangan bersertifikat Antam atau sertifikat UBS karena bagian dari mitra kerjasama dari Pegadaian," katanya menambahkan.