Kendari (ANTARA) - Tujuh mahasiswa Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegiuruan IAIN Kendari berhasil meraih empat medali terdiri satu medali perak dan tiga medali perunggu pada Kompetisi Sains Indonesia (KSI) bidang Fisika, diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), Minggu (14/2).
Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Irfan, mahasiswa semester enam peraih medali perak, Altafiah mahasiswa semester dua, Firza Septiana Rusli semester empat, Nur Cahya dan Rahma Sari mahasiswi semester enam, Sari Purnama dan Lisdayani mahasiswi semester delapan peraih medali perunggu.
Irfan mewakili rekannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga karena berhasil berprestasi pada kompetisi tingkat nasional. Dia dan rekannya mengikuti kegiatan ini setelah mendapat informasi dari dosen Tadris Fisika.
"Sebelum mengikuti lomba kami menjalani proses persiapan dengan memperbanyak latihan menyelesaikan soal bidang fisika dengan bimbingan dari para dosen. Prestasi ini membuktikan bahwa kualitas tenaga pengajar di IAIN Kendari telah memenuhi standar mutu pendidikan terbukti kami mampu berprestasi pada event nasional," katanya.
Kompetisi Sains Indonesia (KSI) POSI tersebut diikuti oleh 1.085 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia secara online dengan metode CBT.
Lebih lanjut Irfan menjelaskan, penilaian pada kompetisi sains ini didasarkan pada poin tertinggi. Untuk bidang fisika, skor tertinggi 120 poin dengan jumlah soal 30 nomor. Sedangkan metode skoring yang diterapkan adalah mendapatkan empat poin untuk jawaban benar dan pengurangan satu poin untuk jawaban yang salah.
Ketua Prodi Tadris Fisika, Zainuddin, M.Pd sangat mengapresiasi prestasi yang diraih keempat mahasiswanya dalam kompetisi bergengsi tersebut.
"Ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan karena ajang kompetisi ini sangat bergengsi mengingat pesertanya dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tingkatan soal yang dijawab juga membutuhkan analisis yang mendalam, oleh karena itu patut disyukuri mahasiswa kita berhasil meraih juara," katanya.
Zainuddin berharap, prestasi yang telah diraih beberapa kali ini akan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk mengharumkan IAIN Kendari melalui prestasi di tingkat nasional dan internasional
Sebelumnya pada akhir tahun 2020, Nur Cahaya mahasiswa semester empat Prodi Tadris Fisika juga berhasil meraih medali perunggu pada kompetisi yang sama. Kompetisi Sains Indonesia (KSI) bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa pada bidang sains sekaligus menjadi sarana menorehkan prestasi serta mendorong mahasiswa berupaya meningkatkan kemampuannya di tengah pandemi COVID-19.
Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Irfan, mahasiswa semester enam peraih medali perak, Altafiah mahasiswa semester dua, Firza Septiana Rusli semester empat, Nur Cahya dan Rahma Sari mahasiswi semester enam, Sari Purnama dan Lisdayani mahasiswi semester delapan peraih medali perunggu.
Irfan mewakili rekannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga karena berhasil berprestasi pada kompetisi tingkat nasional. Dia dan rekannya mengikuti kegiatan ini setelah mendapat informasi dari dosen Tadris Fisika.
"Sebelum mengikuti lomba kami menjalani proses persiapan dengan memperbanyak latihan menyelesaikan soal bidang fisika dengan bimbingan dari para dosen. Prestasi ini membuktikan bahwa kualitas tenaga pengajar di IAIN Kendari telah memenuhi standar mutu pendidikan terbukti kami mampu berprestasi pada event nasional," katanya.
Kompetisi Sains Indonesia (KSI) POSI tersebut diikuti oleh 1.085 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia secara online dengan metode CBT.
Lebih lanjut Irfan menjelaskan, penilaian pada kompetisi sains ini didasarkan pada poin tertinggi. Untuk bidang fisika, skor tertinggi 120 poin dengan jumlah soal 30 nomor. Sedangkan metode skoring yang diterapkan adalah mendapatkan empat poin untuk jawaban benar dan pengurangan satu poin untuk jawaban yang salah.
Ketua Prodi Tadris Fisika, Zainuddin, M.Pd sangat mengapresiasi prestasi yang diraih keempat mahasiswanya dalam kompetisi bergengsi tersebut.
"Ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan karena ajang kompetisi ini sangat bergengsi mengingat pesertanya dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tingkatan soal yang dijawab juga membutuhkan analisis yang mendalam, oleh karena itu patut disyukuri mahasiswa kita berhasil meraih juara," katanya.
Zainuddin berharap, prestasi yang telah diraih beberapa kali ini akan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk mengharumkan IAIN Kendari melalui prestasi di tingkat nasional dan internasional
Sebelumnya pada akhir tahun 2020, Nur Cahaya mahasiswa semester empat Prodi Tadris Fisika juga berhasil meraih medali perunggu pada kompetisi yang sama. Kompetisi Sains Indonesia (KSI) bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa pada bidang sains sekaligus menjadi sarana menorehkan prestasi serta mendorong mahasiswa berupaya meningkatkan kemampuannya di tengah pandemi COVID-19.