Kendari (ANTARA) - Masalah kependudukan dan catatan sipil mendominasi pelayanan satu pintu Mal Pelayanan Publik (MPP) di bawah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tercatat ada 14 layanan masyarakat yang terpusat dalam satu pintu itu, urusan kependudukan dan catatan sipil yang mendominasi.
"Masyarakat yang datang ke MPP itu rata-rata yang akan berurusan masalah kependuduikan dan catatan sipil, menyusul yang mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) dan usaha lainnya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Bombana, Pajawa Tarika saat dihubungi melalui pesan WhatsApp dari Bombana, Kamis.
Tanpa menyebut presentasi jumlah masyarakat yang datang setiap hari dalam berbagai urusan melalui satu pintu itu, namun kata dia, sejak dibukanya layanan publik oleh Bupati Bombana pada awal November 2020, masyarakat merasakan dampaknya yang luar biasa dalam urusan yang menyangkut berbagai usaha yang cepat dan transparan.
Pada Mal Pelayanan Publik ini, kata Pajawa Tarika, sedikita ada 14 layanan masyarakat terpusat dalam satu gedung yang dulunya merupakan eks gedung serba guna yang digunakan oleh Pemkab Bombana sebagai tempat pentas seni dan tempat olah raga dan pertemuan lainnya.
Di antara OPD yang tergabung dalam satu pintu pelayanan itu adalah Bank Sultra, Disdukcapil, Dinas Pertanian, Direktorat Jendral Pajak, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, BKD, Pelayanan Koperasi UMKM, Samsat, Polres Bombana (SKCK), BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Disnaker dan Kantor Pos.
"Jadi tujuan dari MPP ini tak lain bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. dengan moto pelayanan cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman," ujarnya dan menamabhakna tjuan lain adalah meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan masyarakat dalam berusaha di daerah.
Sarana pendukung dalam MPP adalah disediakan help desk, ruang informasi dan konsultasi, ruang tunggu, fasiliatas disabilitas, ruang laktasi, ruang mushollah, kawasan parkir, kantin serta toilet.
Tercatat ada 14 layanan masyarakat yang terpusat dalam satu pintu itu, urusan kependudukan dan catatan sipil yang mendominasi.
"Masyarakat yang datang ke MPP itu rata-rata yang akan berurusan masalah kependuduikan dan catatan sipil, menyusul yang mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) dan usaha lainnya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Bombana, Pajawa Tarika saat dihubungi melalui pesan WhatsApp dari Bombana, Kamis.
Tanpa menyebut presentasi jumlah masyarakat yang datang setiap hari dalam berbagai urusan melalui satu pintu itu, namun kata dia, sejak dibukanya layanan publik oleh Bupati Bombana pada awal November 2020, masyarakat merasakan dampaknya yang luar biasa dalam urusan yang menyangkut berbagai usaha yang cepat dan transparan.
Pada Mal Pelayanan Publik ini, kata Pajawa Tarika, sedikita ada 14 layanan masyarakat terpusat dalam satu gedung yang dulunya merupakan eks gedung serba guna yang digunakan oleh Pemkab Bombana sebagai tempat pentas seni dan tempat olah raga dan pertemuan lainnya.
Di antara OPD yang tergabung dalam satu pintu pelayanan itu adalah Bank Sultra, Disdukcapil, Dinas Pertanian, Direktorat Jendral Pajak, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, BKD, Pelayanan Koperasi UMKM, Samsat, Polres Bombana (SKCK), BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Disnaker dan Kantor Pos.
"Jadi tujuan dari MPP ini tak lain bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. dengan moto pelayanan cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman," ujarnya dan menamabhakna tjuan lain adalah meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan masyarakat dalam berusaha di daerah.
Sarana pendukung dalam MPP adalah disediakan help desk, ruang informasi dan konsultasi, ruang tunggu, fasiliatas disabilitas, ruang laktasi, ruang mushollah, kawasan parkir, kantin serta toilet.