Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH dipercaya menjadi ketua dewan pengawas yayasan untuk pembangunan politeknik pertambangan di Kabupaten Konawe.
Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH bersama Presiden Direktur PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obisidian Stainless Steel (OSS) Tony Zhou Yuan menandatangani struktur baru yayasan pembangunan politeknik pertambangan di Kabupaten Konawe.
Rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra menyebutkan penandatanganan struktur baru yayasan bernama Andrew & Tony Foundation itu berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sultra di Kendari, Senin.
Yayasan tersebut didirikan dalam rangka membangun politeknik yang akan mendidik SDM Sultra di sektor pertambangan.
Nantinya, politeknik tersebut akan mensuplai kebutuhan tenaga kerja ahli bagi PT. VDNI dan PT. OSS yang beroperasi di wilayah Kecamatan Morosi, Konawe.
Politeknik itu sendiri rencananya akan dibangun di dalam kawasan kompleks induystri PT. VDNI.
Dalam struktur baru tersebut, Gubernur Sultra menjadi ketua dewan pengawas yayasan, sedangkan Bupati Konawe menjadi wakil ketuanya.
Dalam sambutannya, Tony Zhou Yuan yang juga menjadi ketua yayasan tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama antara perusahaan dan pemerintah sehingga perusahaan dapat membentuk yayasan untuk pendirian sekolah politeknik di Sultra.
“Terima kasih telah memberikan sebuah panggung untuk membentuk sebuah yayasan sekolah politeknik di Sultra. Melalui kerjasama ini, kita berharap manfaatnya lebih cepat dirasakan masyarakat,” kata Tony Zhou Yuan yang ditemani oleh seorang penerjemah.
Acara ini turut dihadiri secara virtual oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Safri Burhanuddin, Sekretaris Daerah Nur Endang Abbas, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemprov Sultra.
Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Sultra Ali Mazi mengungkapkan apresiasinya atas kepedulian Kemenko Marves yang terus memantau perkembangan pembangunan politeknik tersebut.
“Kita bangga karena dipantau langsung dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi. Kita berharap apa yang diupayakan di Sultra bisa berhasil dan berdaya guna untuk kepentignan kemajuan bangsa dan negara,” kata Gubernur.
Gubernur kembali menyatakan tentang pembangunan politeknik yang akan berlokasi di dalam kawasan industri.
Menurut Gubernur, hal ini untuk memudahkan proses pelatihan dan segala sarana dan prasarana agar benar-benar dapat dilihat langsung dan mudah dimonitoring.
Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH dan Presiden Direktur PT OSS Tony Zhou Yuan usai penanda tanganan struktur yayasan Politeknik Pertambangan (Foto: ANTARA/Ewit-Diskominfo Sultra)
Oleh karena, kawasan pembangunan politeknik terletak dalam kawasan smelter, maka rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Konawe akan diubah. Hal ini dilakukan karena pemerintah betul-betul ingin membangun daerah.
“Kita akan koordinasikan secepatnya untuk melakukan perubahan RTRW ini demi kepentingan masyarakat dan bangsa. Tim dari pemprov bersama yayasan secepatnya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Konawe,” katanya.
Pendirian politeknik tersebut, kata Gubernur, saat ini akta pendiriannya sedang dipersiapkan oleh PT. VDNI, dan dalam bulan Februari ini diupayakan sudah bisa rampung.
Ia berharap dukungan Kemenko Maritim dan Investasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat membantu proses perizinan pendirian politeknik ini secara umum.
Gubernur berharap, pada bulan Juni 2021 mendatang, politeknik tersebut sudah dapat menerima mahasiswa baru.
Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH bersama Presiden Direktur PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obisidian Stainless Steel (OSS) Tony Zhou Yuan menandatangani struktur baru yayasan pembangunan politeknik pertambangan di Kabupaten Konawe.
Rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Sultra menyebutkan penandatanganan struktur baru yayasan bernama Andrew & Tony Foundation itu berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sultra di Kendari, Senin.
Yayasan tersebut didirikan dalam rangka membangun politeknik yang akan mendidik SDM Sultra di sektor pertambangan.
Nantinya, politeknik tersebut akan mensuplai kebutuhan tenaga kerja ahli bagi PT. VDNI dan PT. OSS yang beroperasi di wilayah Kecamatan Morosi, Konawe.
Politeknik itu sendiri rencananya akan dibangun di dalam kawasan kompleks induystri PT. VDNI.
Dalam struktur baru tersebut, Gubernur Sultra menjadi ketua dewan pengawas yayasan, sedangkan Bupati Konawe menjadi wakil ketuanya.
Dalam sambutannya, Tony Zhou Yuan yang juga menjadi ketua yayasan tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama antara perusahaan dan pemerintah sehingga perusahaan dapat membentuk yayasan untuk pendirian sekolah politeknik di Sultra.
“Terima kasih telah memberikan sebuah panggung untuk membentuk sebuah yayasan sekolah politeknik di Sultra. Melalui kerjasama ini, kita berharap manfaatnya lebih cepat dirasakan masyarakat,” kata Tony Zhou Yuan yang ditemani oleh seorang penerjemah.
Acara ini turut dihadiri secara virtual oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Safri Burhanuddin, Sekretaris Daerah Nur Endang Abbas, dan sejumlah kepala OPD terkait lingkup Pemprov Sultra.
Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Sultra Ali Mazi mengungkapkan apresiasinya atas kepedulian Kemenko Marves yang terus memantau perkembangan pembangunan politeknik tersebut.
“Kita bangga karena dipantau langsung dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi. Kita berharap apa yang diupayakan di Sultra bisa berhasil dan berdaya guna untuk kepentignan kemajuan bangsa dan negara,” kata Gubernur.
Gubernur kembali menyatakan tentang pembangunan politeknik yang akan berlokasi di dalam kawasan industri.
Menurut Gubernur, hal ini untuk memudahkan proses pelatihan dan segala sarana dan prasarana agar benar-benar dapat dilihat langsung dan mudah dimonitoring.
Oleh karena, kawasan pembangunan politeknik terletak dalam kawasan smelter, maka rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Konawe akan diubah. Hal ini dilakukan karena pemerintah betul-betul ingin membangun daerah.
“Kita akan koordinasikan secepatnya untuk melakukan perubahan RTRW ini demi kepentingan masyarakat dan bangsa. Tim dari pemprov bersama yayasan secepatnya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Konawe,” katanya.
Pendirian politeknik tersebut, kata Gubernur, saat ini akta pendiriannya sedang dipersiapkan oleh PT. VDNI, dan dalam bulan Februari ini diupayakan sudah bisa rampung.
Ia berharap dukungan Kemenko Maritim dan Investasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat membantu proses perizinan pendirian politeknik ini secara umum.
Gubernur berharap, pada bulan Juni 2021 mendatang, politeknik tersebut sudah dapat menerima mahasiswa baru.