A (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (Sultra) membangun sinergi dalam upaya menangkal paham radikalisme di daerah tersebut.

Kerjasama yang dibangun ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kapolda Sultra dan Ketua Umum NU Sultra di Kendari, Senin.

Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya di Kendari, Senin, mengatakan tiga poin penting dalam kerjasama tersebut yaitu upaya mencegah dan menangkal radikalisme, terorisme, dan intoleran.

"Kedatangan kami yaitu mengadakan MoU yaitu kerjasama nota kesepahaman dalam penanganan masalah masalah radikalisme, terorisme dan intoleransi. Karena kita tahu Nahdlatul Ulama ini sudah berperan aktif dan merupakan salah satu pendiri negara kesatuan Republik Indonesia," kata Yan Sultra.

Ia menyampaikan, pihaknya selama ini telah melakukan upaya menangkal paham-paham tersebut, namun menurut dia, hal tersebut lebih baik jika dilakukan bersama pihak-pihak terkait lainnya.

"Kita sudah jalan menangkal paham paham ini, namun untuk lebih baiknya kita bersinergi dengan bentuk nota kesepahaman," ujar Kapolda.

Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Sultra, KH Muslim mengatakan sangat mendukung upaya dalam melindungi negara Indonesia khususnya di Sulawesi Tenggara dari paham paham yang dapat memecah bela bangsa.

"Kita juga butuh Polda sebagai motivasi sekaligus untuk menjaga stabilitas keamanan bagi kita dalam melaksanakan gerakan-gerakan untuk melaksanakan program deradikalisasi," kata Muslim.

Ia menyampaikan beberapa hal yang dilakukan NU Sultra dalam menangkal paham radikalisme, terorisme, dan intoleran adalah dengan melaksanakan sosialisasi, penyuluhan sebagai langkah dalam deradikalisasi.

"Jadi NU itu sangat akrab dengan program deradikalisasi. Bagaimana supaya kita bisa hidup damai di negara ini," kata Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Sultra, KH Muslim.
 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024