Kendari (ANTARA) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Prof Dr Faizah Binti Awad, M.Pd berpesan kepada para APARAT sipil Negara (ASN) yang baru di Lingkup IAIN Kendari untuk menunjukkan profesionalitas, integritas, mengasah kompetensi yang menjadi tanggung jawabnya serta berkontribusi bagi pengembangan IAIN Kendari.
"Dalam bekerja, kita harus mengedepankan pelayanan yang ikhlas. Niatkan kerja kita sebagai ibadah, insya Allah berkah dan bermanfaat,” kata rektor saat penyerahan SK kepada para ASN baru pada Selasa (19/1).
Rektor juga mengingatkan bahwa menjadi ASN Kementerian Agama harus memiliki integritas, berinovasi, bertanggung jawab, serta menjadi teladan baik di lingkungan sivitas akademika maupun di tengah masyarakat.
"Saya juga menekankan kepada para CPNS agar mematuhi aturan dan kode etik kepegawaian yang berlaku, menjaga keharmonisan dalam menjalankan tugas dan senantiasa membangun citra positif institusi di mata publik," katanya.
Sebanyak 28 ASN baru lingkup IAIN Kendari formasi tahun 2019 menerima SK pengangkatan dan penempatan di gedung Rektorat yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Bagian Umum IAIN Kendari, Amari, S.Ag., M.A.P.
Ke-28 abdi negara ini terdiri dari 26 orang formasi dosen dan 2 orang formasi tenaga administrasi.
Para CPNS baru tersebut ditugaskan pada fakultas, bagian dan unit dengan rincian 11 orang dosen ditempatkan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, empat orang dosen pada Fakultas Syariah, tujuh orang dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta empat orang dosen Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah.
Sedangkan tenaga administrasi formasi pranata humas di tempatkan pada Bagian Umum Rektorat dan formasi pranata komputer ditempatkan pada UPT Teknologi Informasi dan Pangkalan Data.
ASN baru IAIN Kendari mulai bertugas sejak awal Januari 2020. Mereka merupakan peserta Seleksi CPNS Formasi 2019 yang telah dinyatakan lulus melalui tiga tahapan seleksi yang dilaksanakan secara transparan dan obyektif.
Pada 2019 lalu, IAIN Kendari membuka sebanyak 39 formasi CPNS terdiri dari 35 formasi dosen dan empat formasi tenaga kependidikan. Namun 11 formasi tidak terisi dikarenakan peserta tidak dapat memenuhi passing grade saat mengikuti seleksi kompetensi dasar.