Kendari (ANTARA) - Kantor Bea Cukai Kendari, Sulawesi Tenggara, berhasil menghimpun penerimaan untuk negara sebesar Rp410,5 miliar selama  2020, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp402 miliar atau mencapai 101,9 persen.

Kepala Bea Cukai Kendari Denny Benhard Parulian melalui pesan WhatsApp yang diterima, Minggu, menjelaskan dana tersebut diperoleh dari berbagai sektor seperti dana Bea Keluar sebesar Rp270 juta, Bea Masuk Rp410 miliar dan Cukai sebesar Rp249 juta.

Dijelaskan, Kantor Bea Cukai Kendari juga terus mendukung aktivitas masyarakat dalam kegiatan ekspor baik hasil pertambangan maupun non pertambangan yang bisa memberikan kontribusi yang besar untuk menumbuhkan ekonomi di Sulawesi Tenggara

"Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di Provinsi Sulawesi Tenggara serta melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya atau ilegal, Bea Cukai Kendari telah melakukan berbagai program kegiatan yang berpedoman kepada tugas dan fungsi Direktorat Jendral Bea dan Cukai,” Ujar Denny Benhard Parulian.

 Denny Parulian menjelaskan, ada beberapa komoditas yang menjadi produk unggulan ekspor dari Sulawesi Tenggara di antaranya ferro nickel, stainless steel billet, dan hasil perikanan laut seperti gurita, udang dan kepiting.

Selain itu, Bea Cukai Kendari juga berhasil mendorong ekspor komoditas baru langsung dari Sulawesi Tenggara seperti ikan Tuna beku, kerang, serabut kelapa danblada.

Menurut Denny, selama ini ekspor komoditas tersebut selalu melalui pelabuhan Makassar, Surabaya atau Jakarta. Namun sejak tahun 2020 lpengiriman ekspor tersebut sudah melalui Sulawesi Tenggara baik melalui pelabuhan maupun bandara.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024